How can we help?

Apa perbedaan antara SIA dan SILO?

Image Description
Novitasari
  • 11 June 2025, 10:04
  • Updated
SIA adalah izin untuk memastikan alat sesuai standar keselamatan, sementara SILO lebih berfokus pada kelayakan operasional alat atau mesin setelah melalui inspeksi teknis.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Ya, forklift dan alat angkat lainnya wajib memiliki SIA sesuai regulasi Kemenaker RI.

Merujuk pada Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut, setiap alat seperti forklift, crane, hoist, harus dilakukan Riksa Uji dan memiliki SIA dari Disnaker setempat sebelum dioperasikan.

Tanpa SIA yang sah, perusahaan bisa terkena sanksi administratif hingga penghentian operasional. Sertifikasi ini juga menjadi bagian penting dalam audit SMK3 dan tender proyek besar, khususnya di sektor migas dan konstruksi.

Truck Crane memerlukan SIA untuk memastikan bahwa alat angkat tersebut aman digunakan dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku. SIA juga memastikan bahwa operator telah memiliki pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan.
Dalam pengajuan SIA OverHead Crane, penting untuk memastikan bahwa semua komponen crane seperti hoist, trolley, dan runway telah diperiksa dan memenuhi standar keselamatan.

Prosesnya dimulai dari Riksa Uji, pengajuan dokumen, hingga penerbitan izin dari Disnaker setempat.

  1. Penjadwalan Riksa Uji oleh PJK3 atau UPT Disnaker
  2. Pengumpulan dan verifikasi dokumen teknis
  3. Pengisian formulir permohonan SIA
  4. Monitoring hasil pengujian
  5. Penerbitan SIA resmi

Crane yang beroperasi di area logistik wajib patuh pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 dan peraturan pelabuhan setempat.

Proses mendapatkan SIA Gantry Crane melibatkan pemeriksaan keselamatan, verifikasi dokumen, dan pengujian operasional untuk memastikan crane tersebut aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Getting started