Gambar Ilustrasi Fakta Mengejutkan Soal SIA/SILO Mesin Water Jet Cutting: Risiko & Cara Mengurusnya

Pada bulan Mei lalu, sebuah insiden tragis terjadi di kawasan industri Cikarang. Mesin Water Jet Cutting dengan tekanan 60.000 psi meledak akibat selang tekanan yang aus dan tidak lolos riksa uji. Akibatnya, dua operator mengalami luka berat dan produksi terhenti selama tiga minggu.

Mengapa mesin sekuat itu harus diawasi?

Mesin Water Jet Cutting memang jadi tulang punggung produksi logam presisi tinggi. Tapi tahukah Anda bahwa tekanan air pada alat ini bisa melebihi tekanan tangki LPG? Tanpa SIA (Surat Izin Alat) atau SILO (Surat Izin Laik Operasi), alat ini sama saja dengan bom waktu di pabrik Anda.

Baca Juga: Software Manajemen K3 Terbaik untuk Perusahaan: Solusi Ampuh Tingkatkan Keselamatan Kerja!

Memahami Fungsi Vital SIA dan SILO

Apa itu SIA dan SILO sebenarnya?

SIA (Surat Izin Alat) adalah dokumen legal dari Disnakertrans yang menyatakan bahwa alat berat, termasuk mesin Water Jet Cutting, telah melalui riksa uji dan layak dioperasikan. Sementara SILO mengonfirmasi bahwa alat tersebut laik secara operasional untuk jangka waktu tertentu.

Perbedaan antara SIA dan SILO

• SIA: Diterbitkan setelah pengujian teknis alat dilakukan pertama kali.
• SILO: Diperpanjang setiap 1–2 tahun sebagai bentuk evaluasi kelayakan alat secara berkala.

Siapa yang wajib mengurusnya?

Semua pemilik dan pengguna alat kerja bertekanan tinggi—termasuk sektor logam, otomotif, hingga pesawat terbang—WAJIB mengantongi dua dokumen ini. Bahkan penyedia jasa outsourcing produksi pun harus memastikannya.

Baca Juga:

Dampak Fatal Jika Mengabaikan Legalitas Alat Cutting

Ancaman hukum dan sanksi administratif

Tanpa SIA/SILO, pemilik alat dapat dikenai sanksi sesuai Permenaker No. 38 Tahun 2016, mulai dari penghentian alat, pencabutan izin usaha, hingga denda ratusan juta rupiah.

Risiko K3 yang tak main-main

Data Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa 70% kecelakaan kerja industri logam dipicu oleh alat yang tidak laik operasi. Mesin cutting dengan tekanan air tinggi bisa menyebabkan amputasi, luka bakar, bahkan kematian.

Kerugian finansial dan reputasi perusahaan

Perusahaan yang melanggar aturan perizinan alat kehilangan kontrak dengan mitra besar karena dianggap tidak comply terhadap ISO 45001 dan SMK3. Belum lagi kerugian produksi akibat shutdown unit hingga berminggu-minggu.

Baca Juga: Panduan Audit Internal SMK3: Strategi Jitu Tingkatkan Budaya K3 Perusahaan Anda

Tahapan Riksa Uji Mesin Water Jet Cutting

Persiapan teknis sebelum riksa uji

1. Cek tekanan maksimum (PSI) mesin
2. Pastikan tidak ada kebocoran selang atau nozzle
3. Siapkan manual operasi dan sertifikat pabrikan

Tanpa kesiapan ini, proses uji sering gagal dan harus diulang.

Riksa uji oleh ahli K3 bersertifikat

Uji dilakukan oleh inspektur alat resmi dari Disnakertrans provinsi atau pihak ketiga bersertifikasi. Mereka menguji kekuatan tekanan, kontrol darurat, pelindung operator, dan grounding sistem.

Dokumen yang harus dilampirkan

• Sertifikat uji dari produsen alat
• Foto mesin dan komponen utama
• Struktur kepemilikan dan lokasi operasional
• Nomor rangka mesin (Serial Number)

Baca Juga:

Mengapa Banyak Perusahaan Menunda Mengurus SIA/SILO?

Prosedur dianggap ribet dan birokratis

Banyak perusahaan kecil hingga menengah berpikir bahwa mengurus SILO mesin Water Jet Cutting akan menyita waktu dan biaya besar. Padahal jika dilakukan sejak awal, biayanya justru lebih murah daripada menunggu inspeksi paksa dari Disnaker.

Kurangnya pemahaman teknis tentang alat

Operator atau manajer produksi tidak mengetahui bahwa mesin cutting mereka termasuk kategori alat wajib riksa uji. Ini sering terjadi karena tidak semua teknisi membaca regulasi teknis K3 terbaru.

Kekeliruan pada sistem OSS

Banyak izin usaha tidak mencantumkan klasifikasi alat dengan benar di sistem OSS. Akibatnya, SIA tidak bisa diproses karena KBLI tidak sesuai atau data perusahaan belum sinkron dengan sistem Kemenaker.

Baca Juga: Rahasia Dokumen SMK3 Sempurna: Lolos Audit Kemnaker dan Kurangi Kecelakaan Kerja Hingga 70%

Cara Mengurus SIA/SILO Mesin Water Jet Cutting

Konsultasi awal untuk identifikasi alat

Tim teknis akan melakukan site survey untuk mengklasifikasi jenis mesin, tekanan kerja, dan sistem keamanan. Ini penting untuk menentukan metode riksa uji yang sesuai.

Pengajuan permohonan ke Disnakertrans

Permohonan dilengkapi dengan surat kepemilikan alat, bukti pembelian, serta foto detail alat. Proses ini kini bisa dilakukan secara daring melalui sistem OSS RBA atau aplikasi perizinan masing-masing provinsi.

Pelaksanaan riksa uji dan sertifikasi

Setelah lolos inspeksi, Disnaker akan menerbitkan SIA dalam waktu ±7 hari kerja. Untuk SILO, perlu diperpanjang secara berkala dengan jadwal yang ditentukan oleh teknisi Disnaker atau pihak ketiga resmi.

Baca Juga:

Keuntungan Legalitas Alat Cutting bagi Perusahaan

Perlindungan hukum dari risiko operasional

Dengan SIA/SILO yang sah, Anda terlindungi dari gugatan jika terjadi kecelakaan kerja. Ini penting terutama bagi perusahaan yang bekerja sama dengan pihak luar atau melakukan ekspor produksi.

Memperkuat reputasi profesional di mata klien

Perusahaan dengan alat berizin cenderung lebih dipercaya dalam tender B2B atau proyek pemerintah. Ini juga menjadi nilai tambah saat audit ISO atau SMK3 dilakukan.

Mudah lolos audit dan inspeksi mendadak

Jika Disnaker atau BPJS Ketenagakerjaan melakukan audit, perusahaan dengan SILO mesin Water Jet Cutting yang aktif akan terhindar dari denda dan sanksi administratif.

Baca Juga: Tujuan SMK3: Pilar Keselamatan Kerja dan Keberlanjutan Bisnis yang Terlupakan

Fakta Tersembunyi di Balik Mesin Water Jet Cutting

Teknologi super presisi dengan risiko super tinggi

Mesin ini mampu memotong logam setebal 200 mm tanpa memanaskan permukaan. Namun, kesalahan tekanan bisa memicu ledakan atau kerusakan struktur internal logam.

Lebih dari 60% pengguna belum punya SILO

Menurut data internal dari ijinalat.com, sebagian besar industri logam dan bengkel presisi belum mengurus SIA/SILO mesin cutting mereka karena tidak tahu bahwa alat ini termasuk kategori berisiko tinggi menurut Kemenaker.

Komponen kecil, dampak besar

Satu kebocoran pada fitting atau sambungan pipa bisa menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah akibat downtime mesin dan kerusakan material.

Baca Juga:

Kesimpulan: Jangan Tunggu Insiden, Urus Izin Alat Anda Sekarang!

Mesin Water Jet Cutting adalah investasi mahal dan vital untuk sektor industri modern. Tapi tanpa SIA/SILO, alat itu hanya akan menjadi ancaman tersembunyi di balik kecanggihan teknologi.

Jangan ambil risiko yang tidak perlu. Pastikan setiap mesin cutting Anda sudah melalui proses riksa uji dan memiliki legalitas lengkap dari pemerintah.

Ingin Mengurus SIA/SILO Mesin Anda Tanpa Ribet?

ijinalat.com hadir sebagai solusi legalisasi alat industri Anda di seluruh Indonesia.

• Layanan pengurusan SIA, SILO, dan Suket K3 untuk semua jenis alat industri
• Dukungan konsultasi teknis langsung dari ahli K3 bersertifikat
• Terhubung langsung dengan Disnakertrans & sistem OSS
• Dokumen legal cepat & sah secara hukum

Jangan tunggu alat Anda jadi masalah hukum. Klik di sini untuk konsultasi GRATIS dan jadikan legalitas alat sebagai keunggulan bisnis Anda!