How can we help?

Apa saja komponen yang diuji dalam Riksa Uji Hoist Crane?

Image Description
Novitasari
  • 22 April 2025, 21:26
  • Updated
Dalam Riksa Uji Hoist Crane, komponen yang diuji meliputi sistem pengangkatan, katrol, kabel, sistem listrik, serta rem. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua bagian berfungsi dengan baik dan aman digunakan untuk mengangkat beban berat.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Untuk memastikan alat berat selalu dalam kondisi layak operasi, perusahaan harus menjadwalkan pengujian rutin, pemeliharaan preventif, dan dokumentasi yang tepat.

Setiap alat berat harus melalui Riksa Uji tahunan untuk memastikan memenuhi standar keselamatan. Pemeliharaan preventif yang terjadwal, termasuk pemeriksaan sistem kontrol, rem, dan komponen struktural, sangat penting untuk mencegah kerusakan dan kecelakaan.

Juga penting untuk memelihara catatan pengujian dan pemeliharaan sebagai bukti kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan yang berlaku.

Wajib. Semua elevator dan eskalator adalah alat angkat tetap yang harus diuji dan diizinkan sebelum digunakan.

Sesuai Permenaker No. 6 Tahun 2017 tentang K3 Elevator dan Eskalator, fasilitas umum seperti rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan wajib melakukan Riksa Uji berkala dan mengantongi SIA resmi sebagai bukti laik operasi.

Selain aspek hukum, ini juga penting untuk menjamin keselamatan pasien, tamu, dan publik secara umum.

Operasional alat tanpa Riksa Uji resmi melanggar hukum dan membahayakan nyawa pekerja.

Risiko utama adalah kecelakaan kerja, gugatan hukum, gagal audit SMK3, serta denda administratif. Kemenaker dapat memberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin usaha. Risiko reputasi perusahaan pun bisa terdampak negatif di mata klien dan regulator.

Dengan Riksa Uji yang sah, perusahaan memastikan bahwa alat telah memenuhi standar keselamatan kerja dan siap digunakan secara legal dan aman.

Jika tidak memiliki SILO atau SIA, alat berat tidak diizinkan untuk beroperasi secara legal. Hal ini dapat menyebabkan sanksi administratif, denda, hingga penangguhan operasi. Selain itu, tidak memiliki izin ini juga dapat meningkatkan risiko keselamatan kerja dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pengajuan SILO dilakukan dengan menyerahkan dokumen seperti bukti kepemilikan alat, hasil uji kelayakan, serta laporan inspeksi teknis ke dinas terkait. Setelah diverifikasi, SILO akan diterbitkan untuk alat yang memenuhi persyaratan.
Getting started