How can we help?

Bagaimana cara memastikan Tower Crane aman digunakan?

Image Description
Cut Hanti
  • 11 June 2025, 10:36
  • Updated
Pastikan sistem angkur kokoh, tali baja dalam kondisi baik, dan operator memiliki sertifikasi kompetensi sebelum mengoperasikan crane.
Was this article helpful?

93 out of 132 found this helpful

Jika alat berat gagal dalam Riksa Uji, alat tersebut tidak dapat dioperasikan hingga diperbaiki dan diuji ulang. Gagal uji bisa disebabkan oleh kerusakan teknis, sistem keselamatan yang tidak berfungsi, atau komponen yang tidak sesuai standar.

Prosesnya dimulai dari Riksa Uji, pengajuan dokumen, hingga penerbitan izin dari Disnaker setempat.

  1. Penjadwalan Riksa Uji oleh PJK3 atau UPT Disnaker
  2. Pengumpulan dan verifikasi dokumen teknis
  3. Pengisian formulir permohonan SIA
  4. Monitoring hasil pengujian
  5. Penerbitan SIA resmi

Crane yang beroperasi di area logistik wajib patuh pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 dan peraturan pelabuhan setempat.

Riksa Uji untuk Elevator dan Eskalator melibatkan pemeriksaan sistem penggerak, kabel, dan kontrol keselamatan untuk memastikan bahwa alat ini beroperasi dengan aman dan tidak membahayakan penggunanya.

Ya, forklift dan alat angkat lainnya wajib memiliki SIA sesuai regulasi Kemenaker RI.

Merujuk pada Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut, setiap alat seperti forklift, crane, hoist, harus dilakukan Riksa Uji dan memiliki SIA dari Disnaker setempat sebelum dioperasikan.

Tanpa SIA yang sah, perusahaan bisa terkena sanksi administratif hingga penghentian operasional. Sertifikasi ini juga menjadi bagian penting dalam audit SMK3 dan tender proyek besar, khususnya di sektor migas dan konstruksi.

Truck Crane memerlukan SIA untuk memastikan bahwa alat angkat tersebut aman digunakan dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku. SIA juga memastikan bahwa operator telah memiliki pelatihan dan sertifikasi yang diperlukan.
Getting started