Proses Administrasi Perizinan Equipment Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Definisi SIA dan SIO Hoist Crane?
Dokumen SIA dan SIO merupakan sertifikat kelayakan penting dalam sektor pembangunan dan manufacturing. SIA diberikan kepada perusahaan untuk pemanfaatan mesin konstruksi, sementara SIO diberikan kepada individu yang layak mengoperasikan alat tersebut. Dua dokumen ini merupakan dasar dalam mengoptimalkan workplace safety serta produktivitas company. Secara sederhana, Perizinan Equipment Hoist Crane merupakan jenis dokumen compliance yang dikeluarkan terkait penggunaan Hoist Crane kepada sebuah perusahaan. Adapun sertifikat SIO Hoist Crane merupakan tipe certificate yang diterbitkan menyangkut Ijin Perorangan didalam sebuah perusahaan dalam hal kelayakan mengoperasikan Hoist Crane
Industri konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap occupational security. Aplikasi aturan dan compliance safety menjadi penting guna melindungi pekerja di lapangan serta memaksimalkan produktivitas pembangunan. Salah satu komponen vital dalam menjaga keselamatan adalah proses perizinan yang mencakup dokumen SIA, Surat Izin Laik Operasi (SILO), dan Certificate K3 Machinery. Content ini menjelaskan secara detail manfaat yang disediakan oleh layanan jasa Administrasi dan Compliance Machinery Hoist Crane dan Riksa Uji Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT.
Krusialnya organisasi memperoleh Dokumen SIA serta SIO Hoist Crane
Di sektor pembangunan, administrasi dan occupational security bukanlah hal yang dapat diabaikan. Setiap alat berat yang difungsikan di construction harus satisfy ketentuan licensing dan compliance occupational security yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sasarannya protect tenaga kerja, mengurangi risiko kecelakaan, dan menjaga integritas proyek secara keseluruhan.
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. PER.05/MEN/1985 tentang Equipment Angkat-Angkut
Peraturan ini merupakan dasar hukum yang mengelola operasional heavy equipment seperti equipment konstruksi dalam proyek konstruksi. Under ketentuan ini, setiap wheel loader harus mempunyai dokumen SIA yang menyatakan bahwa alat tersebut memenuhi persyaratan teknis dan keselamatan yang ditetapkan. Dalam artikel ini, kita akan mendeskripsikan metode service SIA dapat mempermudah tahapan licensing ini.
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang ini menjadi pijakan utama dalam mempertahankan workplace safety di Indonesia. Berdasarkan UU ini, setiap proyek konstruksi wajib melaksanakan compliance occupational security yang ketat. Dalam konteks penggunaan wheel loader, Certificate operational readiness dan Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat memiliki fungsi krusial untuk menjamin bahwa equipment ready untuk operasional tanpa mengancam keselamatan pekerja.
Understanding UU No. 1/1970 tentang Workplace Safety
UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja merupakan landasan hukum yang kuat dalam menjamin safety pada workplace, termasuk metode mengoperasikan Hoist Crane. UU ini mengelola multiple elemen, mulai dari responsibility company untuk safety employee hingga tindakan yang diambil dalam menghadapi insiden atau kecelakaan.
Corporate Responsibility
Undang-undang ini mewajibkan perusahaan untuk ensure safety dan occupational health bagi semua employee. Ini termasuk penyediaan perlengkapan keselamatan yang sesuai, pelatihan yang diperlukan, serta area operasional yang safe dan wellness.
Monitoring dan Pemeriksaan
UU ini juga menganugerahkan authority kepada regulator untuk conduct monitoring dan inspeksi terhadap tempat kerja guna mengkonfirmasi bahwa organisasi adhere terhadap regulasi security yang ditetapkan.
Denda dan Hukuman
Company yang violate regulasi keselamatan kerja dapat dikenakan penalti administrative dan criminal. Aspek ini meliputi fine monetary, stop operational, hingga legal action berkelanjutan.
Raih Dukungan Memperoleh Dokumen SIA Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Anda di KAB. SUBANG,JAWA BARAT? Dapatkan Bantuan Mendapatkan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT. Dengan dukungan team yang berpengalaman dalam mendampingi meraih Dokumen Compliance, tim kami ready untuk kolaborasi dengan Perusahaan Anda. Segera hubungi tim kami untuk keterangan comprehensive tentang SIA Surat Izin Alat Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Risiko dan Konsekuensi Hukum Mengoperasikan Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT tanpa mempunyai Dokumen SIA
Neglect obligation testing dan tidak memiliki Surat Izin Alat (SIA) Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT may result in serious implication bagi perusahaan dan individu yang bertanggung jawab. Adapun sejumlah konsekuensi yang harus diwaspadai.
Perusahaan berisiko mendapatkan order cease activity dari pengawas ketenagakerjaan hingga ketentuan testing dan SIA dipenuhi secara lengkap.
Dapat dikenakan sanksi administratif berupa denda hingga puluhan juta rupiah sesuai regulasi dalam legislation ketenagakerjaan.
Jika terjadi kecelakaan kerja, company mengalami liability legal dan compensation yang more significant due to negligence dalam fulfillment safety obligation.
Company terancam mendapat deterioration image dan trustworthiness yang could affect confidence client, investor, dan business partner.
Company bisa lose business opportunity karena incapable fulfilling persyaratan tender proyek atau kontrak yang mengharuskan kepatuhan K3.
Jasa Terpercaya SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane dan Inspeksi Teknis Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT

Sampel Dokumen Surat Izin Alat Hoist Crane dan Lisensi Pengoperasian Hoist Crane
Di KAB. SUBANG,JAWA BARAT, terdapat jasa spesialis yang memberikan solusi terpadu dalam proses perizinan dan keselamatan kerja terkait pemanfaatan mesin konstruksi seperti alat berat. Inilah elemen krusial dari layanan ini:
1. Konsultasi Persyaratan Perizinan
Sebelum mengurus dokumen resmi, user atau operator Hoist Crane wajib memenuhi standar operasional dan K3 yang harus dipenuhi. Konsultan ahli di KAB. SUBANG,JAWA BARAT akan menyediakan panduan komprehensif mengenai standar yang diperlukan, sehingga pemilik proyek dapat mempersiapkan berkas administrasi yang dibutuhkan dengan cara yang optimal.
2. Pengurusan Surat Izin Alat (SIA)
Proses pengurusan SIA dapat menjadi rumit dan memakan waktu. Dengan bantuan tim ahli ini, tenaga ahli akan mendampingi klien dalam mengurus dan memperoleh SIA mengikuti standar pemerintah. Hal ini akan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk memulai proyek konstruksi.
3. Uji Kelaikan Operasi
Sebelum alat berat digunakan, uji kelaikan operasi harus dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa Hoist Crane berfungsi dengan baik dan tidak berisiko terhadap personel di lapangan. Tim profesional di KAB. SUBANG,JAWA BARAT akan mengkoordinasikan proses uji kelaikan operasi ini sehingga klien memperoleh kepastian bahwa alat yang digunakan aman dan efisien.
4. Dokumen Safety Certificate Equipment
Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat merupakan evidence bahwa Hoist Crane telah lulus inspeksi safety yang komprehensif. Konsultan spesialis dalam jasa akan membantu dalam pengurusan berkas resmi ini, sehingga klien mendapat kepastian bahwa equipment yang dioperasikan sesuai standar keselamatan kerja yang diperlukan.
Benefit Jasa Komprehensif Ini
Utilisasi jasa spesialis SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane dan Riksa Uji Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT memiliki sejumlah manfaat yang signifikan:
1. Efisiensi Waktu dan Biaya
Tahapan licensing dan manajemen dokumen-dokumen terkait cenderung butuh durasi lama dan budget tinggi. Melalui bantuan pelayanan profesional yang ahli di area ini, pengguna bisa efisiensi durasi dan menurunkan expense operasional yang tidak diperlukan.
2. Jaminan Safety
Keamanan pekerja adalah prioritas utama dalam sektor pembangunan. Melalui bantuan pelayanan profesional yang berfokus pada keselamatan kerja, pemilik proyek dapat memiliki kepastian bahwa seluruh elemen safety telah diperhatikan dan dipenuhi.
3. Kesesuaian dengan Peraturan
Peraturan dan regulasi terkait occupational safety serta licensing frequently updated. Tenaga profesional dalam pelayanan akan continuously monitor perkembangan dan menjamin bahwa seluruh berkas dan langkah yang dilakukan konsisten dengan regulasi terbaru.
4. Support Teknis Comprehensive
Pelayanan berlanjut setelah izin tercapai. Tim profesional akan memberikan dukungan teknis sustainable untuk menjamin adherence terhadap standar yang berkesinambungan.
5. Pemeriksaan oleh Regulator Terjadwal
Kontrol ongoing terhadap kondisi alat dan compliance adalah elemen krusial dari layanan ini. Pemeriksaan terjadwal akan mengkonfirmasi bahwa Hoist Crane terus sesuai dengan ketentuan yang diperlukan.
6. Edukasi Pengguna dan Perawatan
Sebagai nilai tambah, jasa ini menawarkan program pelatihan untuk pengguna serta teknisi perawatan. Hal ini memastikan bahwa personel yang bertugas menguasai skill yang diperlukan.
Berdomisili di KAB. SUBANG,JAWA BARAT? Dapatkan Bantuan Perizinan dan Sertifikasi Equipment Hoist Crane Meraih Izin Resmi Dokumen Operasional Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT. Dengan bantuan tenaga ahli dalam membantu memperoleh Dokumen Resmi, tim kami ready untuk kolaborasi dengan Company Anda. Immediately contact our team untuk detail lebih lengkap tentang Perizinan Equipment Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Bagaimana Tahap Proses Penerbitan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane Melalui Jasa Ijinalat.com?
Secara umum proses SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan data teknis
- Pengamatan objek di lokasi
- Pencatatan data lapangan
- Membandingkan kesesuaian teknis dengan aturan standar nasional
- Evaluasi teknis untuk standardisasi yang digunakan
- Analisa dari kelayakan instalasi / pemasangan
- Laporan hasil pemeriksaan
Proses Mendapatkan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane
Proses mendapatkan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane melibatkan beberapa tahapan yang ketat. Setelah Hoist Crane menjalani riksa uji yang memastikan kelayakan teknisnya, perusahaan harus mengajukan permohonan sertifikasi kepada pihak yang berwenang. Permohonan ini biasanya melibatkan pengumpulan dokumen-dokumen penting yang membuktikan bahwa perusahaan telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
Selanjutnya, pihak yang berwenang akan melakukan proses verifikasi terhadap dokumen-dokumen tersebut. Jika semua persyaratan terpenuhi, perusahaan akan diberikan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane sebagai tanda bahwa mereka telah mematuhi regulasi keselamatan yang berlaku.
Tonton Video Proses Riksa Uji Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT oleh HSE.co.id
Proses Riksa Uji untuk mendapatkan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane
Manfaat Layanan Jasa Riksa Uji Hoist Crane
Menyadari kompleksitas proses riksa uji Hoist Crane, banyak perusahaan memilih untuk menggunakan layanan jasa khusus yang menawarkan keahlian dan pengalaman dalam mengelola riksa uji ini. Manfaat utama dari menggunakan layanan jasa ini adalah:
- Keahlian Teknis: Layanan jasa memiliki tim ahli yang memahami secara mendalam tentang persyaratan teknis dan regulasi keselamatan yang berlaku.
- Efisiensi Waktu: Proses riksa uji dapat memakan waktu yang cukup lama. Dengan menggunakan layanan jasa, perusahaan dapat menghemat waktu dan fokus pada kegiatan inti operasional mereka.
- Keandalan Hasil: Layanan jasa memiliki alat dan fasilitas yang diperlukan untuk melakukan pengujian dengan akurat, meningkatkan keandalan hasil riksa uji.
Layanan Pembuatan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT










Kriteria Kelayakan Hoist Crane
Spesifikasi Teknis Alat
Alat Hoist Crane harus memenuhi spesifikasi teknis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional.
Standar Keselamatan Kerja
Standar keselamatan kerja mencakup pengujian teknis, pemeliharaan preventif, dan inspeksi keselamatan untuk memastikan alat tetap dalam kondisi optimal.
Perawatan dan Pemeliharaan Rutin
Perawatan rutin dan pemeliharaan berkala sangat penting untuk menjaga kelayakan alat angkat dan angkut.
Peran Operator Hoist Crane dalam Keselamatan Kerja
Tanggung Jawab Operator
Operator memegang peranan krusial dalam menjaga keselamatan kerja dengan mengoperasikan alat sesuai prosedur, mengidentifikasi potensi bahaya, dan melaksanakan tindakan pencegahan.
Teknik Pengoperasian yang Aman
Operator harus menguasai teknik pengoperasian yang aman untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan efisiensi kerja.
Pentingnya Pengalaman dan Pelatihan Berkelanjutan
Pengalaman dan pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan operator.
Regulasi dan Peraturan Terkait
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
SIA dan SIO diatur oleh Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menetapkan standar keselamatan dan prosedur yang harus diikuti oleh perusahaan dan operator.
Permennaker No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Hoist Crane
Regulasi ini menetapkan standar keselamatan untuk penggunaan pesawat/alat angkat dan angkut seperti forklift, backhoe, loaders, truck, excavators, dan cranes.

KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane dan Riksa Uji Hoist Crane di KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Tentang KAB. SUBANG,JAWA BARAT
Kabupaten Subang (bahasa Sunda: ᮞᮥᮘᮀ) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kabupaten ini beribu kota di Kecamatan Subang Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung Barat di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang di barat. Pada pertengahan 2023, jumlah penduduk kabupaten Subang sebanyak 1.624.856 jiwa.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007, Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 30 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 245 desa dan 8 kelurahan. Subang dahulu bernama Karawang Timur.
Kabupaten ini dilintasi Jalan Pantura, Jalan Tol Trans-Jawa, yaitu Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), namun ibu kota Kabupaten Subang tidak terletak di jalur ini. Jalan pantura di Kabupaten Subang merupakan salah satu yang paling sibuk di Pulau Jawa. Kecamatan yang berada di Jalan Pantura ini, di antaranya Kecamatan Ciasem dan Kecamatan Pamanukan. Selain dilintasi jalur Pantura, Kabupaten Subang dilintasi pula Jalan Alternatif Sadang-Cikamurang, yang melintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan Sadang di Kabupaten Purwakarta dengan Kecamatan Tomo di Kabupaten Sumedang, jalur ini sangat ramai terutama pada musim libur seperti lebaran. Kabupaten Subang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bandung di sebelah selatan dan memiliki akses langsung yang sekaligus menghubungkan Jalan Pantura dengan kota Bandung. Jalur ini cukup nyaman dilalui dengan panorama alam yang amat indah berupa hamparan kebun teh yang udaranya sejuk dan melintasi Kawasan Wisata Air Panas Ciater dan Gunung Tangkubanparahu.
Penduduk Kabupaten Subang pada umumnya adalah suku Sunda, yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Sementara kecamatan-kecamatan di wilayah pesisir Subang dan beberapa kecamatan di sepanjang Sungai Cipunagara yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu penduduknya menggunakan Bahasa Dermayon atau yang lebih dikenal dengan nama basa Dermayon.
Sejarah orang Sunda di Subang disertai bukti adanya kelompok masyarakat pada masa prasejarah di wilayah Kabupaten Subang adalah ditemukannya kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan Dayeuhkolot (Sagalaherang). Temuan benda-benda prasejarah bercorak neolitikum ini menandakan bahwa saat itu di wilayah Kabupaten Subang sekarang sudah ada kelompok masyarakat yang hidup dari sektor pertanian dengan pola sangat sederhana. Selain itu, dalam periode prasejarah juga berkembang pula pola kebudayaan perunggu yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung Engkel, Kecamatan Sagalaherang. Para peneliti, sekarang sedang meneliti situs Nyai Subanglarang, yang diduga asal-muasal nama "Subang".
Pada saat berkembangnya corak kebudayaan Hindu, wilayah Subang menjadi bagian dari 3 kerajaan, yakni Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran. Selama berkuasanya 3 kerajaan tersebut, dari wilayah Kabupaten Subang diperkirakan sudah ada kontak-kontek dengan beberapa kerajaan maritim hingga di luar kawasan Nusantara. Peninggalan berupa pecahan-pecahan keramik asal Cina di Patenggeng (Kalijati) membuktikan bahwa selama abad ke-7 hingga abad ke-15 sudah terjalin kontak perdagangan dengan wilayah yang jauh. Sumber lain menyebutkan bahwa pada masa tersebut, wilayah Subang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Kesaksian Tome’ Pires seorang Portugis yang mengadakan perjalanan keliling Nusantara menyebutkan bahwa saat menelusuri pantai utara Jawa, kawasan sebelah timur Sungai Cimanuk hingga Banten adalah wilayah kerajaan Sunda.
Masa datangnya pengaruh kebudayaan Islam di wilayah Subang tidak terlepas dari peran seorang tokoh ulama, Wangsa Goparana yang berasal dari Talaga, Majalengka. Sekitar tahun 1530, Wangsa Goparana membuka permukiman baru di Sagalaherang dan menyebarkan Agama Islam ke berbagai pelosok Subang sehingga menjadikan Islam agama mayoritas di kabupaten Subang hingga saat ini.
Pasca runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, menjadi rebutan berbagai kekuatan. Tercatat kerajaan Banten, Mataram, Sumedanglarang, VOC, Inggris, dan Kerajaan Belanda berupaya menanamkan pengaruh di daerah yang cocok untuk dijadikan kawasan perkebunan serta strategis untuk menjangkau Batavia. Pada saat konflik Mataram-VOC, wilayah Kabupaten Subang, terutama di kawasan utara, dijadikan jalur logistik bagi pasukan Sultan Agung yang akan menyerang Batavia. Saat itulah terjadi percampuran budaya antara Jawa dengan Sunda, karena banyak tentara Sultan Agung yang urung kembali ke Mataram dan menetap di wilayah Subang. Tahun 1771, saat berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, di Subang, tepatnya di Pagaden, Pamanukan, dan Ciasem tercatat seorang bupati yang memerintah secara turun-temurun. Saat pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1816) konsesi penguasaan lahan wilayah Subang diberikan kepada swasta Eropa. Tahun 1812 tercatat sebagai awal kepemilikan lahan oleh tuan-tuan tanah yang selanjutnya membentuk perusahaan perkebunan Pamanoekan en Tjiasemlanden (P & T Lands). Penguasaan lahan yang luas ini bertahan sekalipun kekuasaan sudah beralih ke tangan pemerintah Kerajaan Belanda. Lahan yang dikuasai penguasa perkebunan saat itu mencapai 212.900 ha. dengan hak eigendom. Untuk melaksanakan pemerintahan di daerah ini, pemerintah Belanda membentuk distrik-distrik yang membawahi onderdistrik. Saat itu, wilayah Subang berada di bawah pimpinan seorang kontrilor BB (bienenlandsch bestuur) yang berkedudukan di Subang.
Tidak banyak catatan sejarah pergerakan pada awal abad ke-20 di Kabupaten Subang. Namun, Setelah Kongres Sarekat Islam di bandung tahun 1916 di Subang berdiri cabang organisasi Sarekat Islam di Desa Pringkasap (Pabuaran) dan di Sukamandi (Ciasem). Selanjutnya, pada tahun 1928 berdiri Paguyuban Pasundan yang diketuai Darmodiharjo (karyawan kantor pos), dengan sekretarisnya Odeng Jayawisastra (karyawan P & T Lands). Tahun 1930, Odeng Jayawisastra dan rekan-rekannya mengadakan pemogokan di percetakan P & T Lands yang mengakibatkan aktivitas percetakan tersebut lumpuh untuk beberapa saat. Akibatnya Odeng Jayawisastra dipecat sebagai karyawan P & T Lands. Selanjutnya Odeng Jayawisastra dan Tohari mendirikan cabang Partai Nasional Indonesia yang berkedudukan di Subang. Sementara itu, Darmodiharjo tahun 1935 mendirikan cabang Nahdlatul Ulama yang diikuti oleh cabang Parindra dan Partindo di Subang. Saat Gabungan Politik Indonesia (GAPI) di Jakarta menuntut Indonesia berparlemen, di Bioskop Sukamandi digelar rapat akbar GAPI Cabang Subang untuk mengenukakan tuntutan serupa dengan GAPI Pusat.
Pendaratan tentara angkatan laut Jepang di pantai Eretan Timur tanggal 1 Maret 1942 berlanjut dengan direbutnya pangkalan udara Kalijati. Direbutnya pangkalan ini menjadi catatan tersendiri bagi sejarah pemerintahan Hindia Belanda, karena tak lama kemudian terjadi kapitulasi dari tentara Hindia Belanda kepada tentara Jepang. Dengan demikian, Hindia Belanda di Nusantara serta merta jatuh ke tangan tentara pendudukan Jepang. Para pejuang pada masa pendudukan Belanda melanjutkan perjuangan melalui gerakan bawah tanah. Pada masa pendudukan Jepang ini Sukandi (guru Landschbouw), R. Kartawiguna, dan Sasmita ditangkap dan dibunuh tentara Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta berimbas didirikannya berbagai badan perjuangan di Subang, antara lain Badan Keamanan Rakyat (BKR), API, Pesindo, Lasykar Uruh, dan lain-lain, banyak di antara anggota badan perjuangan ini yang kemudian menjadi anggota TNI. Saat tentara KNIL kembali menduduki Bandung, para pejuang di Subang menghadapinya melalui dua front, yakni front selatan (Lembang) dan front barat (Gunung Putri dan Bekasi). Tahun 1946, Karesidenan Jakarta berkedudukan di Subang. Pemilihan wilayah ini tentunya didasarkan atas pertimbangan strategi perjuangan. Residen pertama adalah Sewaka yang kemudian menjadi Gubernur Jawa Barat. Kemudian Kusnaeni menggantikannya. Bulan Desember 1946 diangkat Kosasih Purwanegara, tanpa pencabutan Kusnaeni dari jabatannya. Tak lama kemudian diangkat pula Mukmin sebagai wakil residen. Pada masa gerilya selama Agresi Militer Belanda I, residen tak pernah jauh meninggalkan Subang, sesuai dengan garis komando pusat. Bersama para pejuang, saat itu residen bermukim di daerah Songgom, Surian, dan Cimenteng. Tanggal 26 Oktober 1947 Residen Kosasih Purwanagara meninggalkan Subang dan pejabat Residen Mukmin yang meninggalkan Purwakarta tanggal 6 Februari 1948 tidak pernah mengirim berita ke wilayah perjuangannya. Hal ini mendorong diadakannya rapat pada tanggal 5 April 1948 di Cimanggu, Desa Cimenteng. Di bawah pimpinan Karlan, rapat memutuskan: 1.Wakil Residen Mukmin ditunjuk menjadi Residen yang berkedudukan di daerah gerilya Purwakarta. 2.Wilayah Karawang Timur menjadi Kabupaten Karawang Timur dengan bupati pertamanya Danta Gandawikarma. 3.Wilayah Karawang Barat menjadi Kabupaten Karawang Barat dengan bupati pertamanya Syafei. Wilayah Kabupaten Karawang Timur adalah wilayah Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta sekarang. Saat itu, kedua wilayah tersebut bernama Kabupaten Purwakarta dengan ibu kotanya Subang. Penetapan nama Kabupaten Karawang Timur pada tanggal 5 April 1948 dijadikan momentum untuk kelahiran Kabupaten Subang yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977.
Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 3 bagian wilayah, yakni wilayah selatan, wilayah tengah dan wilayah utara. Bagian selatan wilayah Kabupaten Subang terdiri atas dataran tinggi/pegunungan, bagian tengah wilayah Kabupaten Subang berupa dataran, sedangkan bagian Utara merupakan dataran rendah yang mengarah langsung ke Laut Jawa. Sebagian besar wilayah Pada bagian selatan kabupaten Subang berupa Perkebunan, baik perkebunan Negara maupun perkebunan rakyat, hutan dan lokasi Pariwisata. Pada bagian tengah wilayah kabupaten Subang berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-buahan dibidang pertanian dan pabrik-pabrik dibidang Industri, selain perumahan dan pusat pemerintahan serta instalasi militer. Kemudian pada bagian utara wilayah Kabupaten Subang berupa sawah berpengairan teknis dan tambak serta pantai.
Daerah ini memiliki katinggian antara 500–1500 m dpl dengan luas 41.035,09 hektare atau 20 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Jalancagak, Ciater, Kasomalang, Cisalak, Sagalaherang, Serangpanjang. sebagian besar Kecamatan Jalancagak, Cisalak dan sebagian besar Kecamatan Tanjungsiang.
Daerah dengan ketinggian antara 50 – 500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 hektare atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi wilayah Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat.
Dengan ketinggian antara 0–50 m dpl dengan luas 92.639,7 hektare atau 45,15 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Kecamatan Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Binong,Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat.
Tingkat kemiringan dan Iklim dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80.80 % wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0°–17°, 10.64 % dengan tingkat kemiringan 18°–45° sedangkan sisanya (8.56 % memiliki kemiringan di atas 45 °. Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, dalam tahun 2005 curah hujan rata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai, menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk Pertanian.
Berikut ini adalah daftar Bupati Subang yang pernah menjabat sejak jabatan ini dibentuk pada tahun 1967.
Kabupaten Subang terdiri dari 30 kecamatan, 8 kelurahan, dan 245 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.552.925 jiwa dengan luas wilayah 1.893,95 km² dan sebaran penduduk 820 jiwa/km².
Di angkutan darat, Kabupaten Subang terhubung dengan Jalan Tol Trans Jawa beserta jalur provinsi menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kecamatan lainnya di lintas utara Jawa beserta beberapa lin angkutan kota menghubungkan Kecamatan Subang dengan Kabupaten Purwakarta; sedangkan transportasi rel, Kabupaten Subang dilalui oleh jalur kereta api Cikampek–Cirebon Prujakan yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Yogyakarta di lintas tengah dan Jakarta dengan Surabaya melalui Semarang di lintas utara Pulau Jawa. Stasiun Pegaden Baru di Kecamatan Pagaden adalah stasiun kereta api satu-satunya di kabupaten ini yang melayani layanan kereta api antarkota, baik jalur tengah maupun utara Jawa. Kabupaten ini juga melayani angkutan kargo yang dikhususkan dengan ekspor-impor kendaraan pribadi, yaitu Pelabuhan Patimban di Kecamatan Pusakanagara meskipun akses langsung belum tersedia dimana jalan tol Subang–Patimban sedang dibangun.
Penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2012 berjumlah 1.501.647 orang, yang terdiri atas 759.408 orang laki-laki dan 742.239 orang perempuan dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,64%. sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk antar Sensus (SP2000-SP2010) rata rata pertahun sebesar 0,97%. Dengan luas Kabupaten Subang sebesar 2051,76 km2, maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2012 mencapai 732 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Subang masih relatif rendah, merupakan indikasi bahwa Kabupaten Subang bukan merupakan daerah tujuan urbanisasi. Kebijakan pemerintah yang memposisikan Kabupaten Subang sebagai salah satu lumbung padi Jawa Barat, juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk serta kepadatan penduduk di wilayah ini. Penduduk berjumlah besar sekaligus berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan dan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun penduduk yang berjumlah besar tanpa diupayakan pengembangan kualitasnya akan menjadi beban bagi pembangunan yang seharusnya dinikmati oleh keseluruhan penduduk tersebut.
Pertumbuhan penduduk selalu dipengaruhi oleh faktor tingkat kelahiran/kematian dan migrasi (perpindahan penduduk antar kabupaten). Untuk menghindari permasalah yang kompleks akibat tingginya kepadatan penduduk maka pengendalian penduduk melalui berbagai cara yang tepat tentunya harus dilakukan. Laju urbanisasi yang tinggi yang mengakibatkan permasalahan sosial di daerah perkotaan juga harus ditekan, karena selain menimbulkan masalah sosial di daerah perkotaan, urbanisasi juga meninggalkan ruang kosong dipedesaan (banyak lahan garapan yang tidak tergarap secara optimal dan berkurangnya sumber daya manusia berkualitas di pedesaan).
Penduduk Subang pada umumnya adalah Suku Sunda, yang menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Terdapat suku pendatang di kecamatan-kecamatan di wilayah pesisir subang dan beberapa kecamatan di sepanjang sungai Cipunegara yang berbatasan dengan Kabupaten Indramayu penduduknya menggunakan bahasa Jawa.
Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Subang wilayah Selatan banyak terdapat area perkebunan, seperti karet pada bagian Barat Laut dan Kebun Teh yang sangat luas. Subang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas yang umumnya kita kenal dengan nama Nanas Madu. Nanas Madu dapat kita temui di sepanjang Jalancagak yang merupakan persimpangan antara Wanayasa–Bandung–Sumedang dan Kota Subang sendiri. Dodol nanas, keripik singkong dan selai yang merupakan hasil home industry yang dapat dijadikan makanan oleh-oleh.
Melalui program binaan dibawah naungan Yayasan Kandaga, para petani sedang membudidayakan jamur tiram dan perikanan di desa Cipunagara. Sedangkan di desa Cibogo, selain membudidayakan jamur tiram dan tanaman hias serta tanaman nilam, Yayasan Kandaga juga menggalakkan ternak kelinci dan penyulingan minyak nilam serta bioetanol. Dan saat ini sedang diupayakan untuk membudidaya ternak kelinci, budidaya ternak lele bagi masyarakat yang memiliki sosial ekonomi kurang beruntung yang terlibat di dalam Program Kesetaraan (Program Paket B) dan Keaksaraan (PBH=Pemberantasan Buta Huruf) dalam rangka menggali dan mengembangkan sumber daya lokal baik SDM maupun SDA yang ada serta untuk melestarikan budaya bangsa dan mengembangkan wisata budaya wisata agro sebagai aset bangsa khususnya di daerah tutugan G. Canggah yang berada diketinggian 1600 mdpl dengan dikelilingi panorama yang sangat mengagumkan. Sebagai akselerasi dan penggerak program di atas, Yayasan Kandaga membuat suatu pusta pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang disebut PLPM Haur Kuning (Pusat Latihan dan Pemberdayaan Masyarakat "Hayu Urang Kumpul Ningkatkeun Elmu"). Hingga saat ini sudah sering kali dikunjungi dari negara Amerika Serikat, Korea Selatan/Korea Utara dan Jerman, termasuk dari tim akademisi perguruan tinggi lokal serta para praktisi dari seluruh Indonesia dari Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan Non-Formal).
Saat ini sektor ekonomi di Subang sangat beragam dan terus berkembang, salah satu faktornya adalah adanya Pelabuhan Patimban yang sudah mulai beroprasi, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Subang.
Pendidikan merupakan modal dasar pembangunan. karena pelaksanaan pembangunan tidak cukup mengandalkan kepada sumber daya alam (SDA) saja, tetapi juga harus meningkatkan sumber daya manusianya (SDM). Suatu wilayah yang mempunyai kepadatan yang tinggi tanpa dibarengi dengan mutu SDM yang tinggi maka akan menimbulkan kerawanan sosial atau bahkan penduduk tersebut akan menjadi beban pembangunan. Jalur yang paling realistis untuk meningkatkan SDM adalah jalur pendidikan.
Sejak tahun 1994, pemerintah telah melakukan kebijakan untuk perbaikan dunia pendidikan yaitu dengan dicanangkannya Program Wajib Belajar sembilan tahun. Tentunya hal tersebut merupakan hal yang menggembirakan karena kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang setinggi–tingginya bagi seluruh rakyat semakin terbuka. Perkembangan mutu pendidikan penduduk Kabupaten Subang salah satunya dapat dilihat dari kemampuan baca-tulis, pendidikan yang ditamatkan dan lain-lain.
Dari hasil survei IPM tahun 2012 dapat diperoleh gambaran bahwa penduduk 10 tahun ke atas di Kabupaten Subang yang dapat membaca dan menulis huruf latin sebesar 91.43%, huruf lainnya 0.27%, sedangkan yang tidak dapat membaca dan menulis sebesar 8.30&. Bila dilihat dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Kabupaten Subang masih terbesar di tamatan SD/MI sebesar 39.25%, SLP/MTs sederajat 19.48%.
Mewujudkan masyarakat yang sehat, tanpa membedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan merupakan salah satu tujuan dari pembangunan nasional. Adanya keterbatasan dana, sarana, dan prasarana pemerintah, dalam pelaksanaannya, pembangunan kesehatan disusun berdasarkan prioritas-prioritas utama yang akan dicapai. Karena itu hasilnya mungkin tidak dapat dirasakan secara merata oleh semua lapisan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Subang telah melakukan berbagai macam upaya dalam melakukan peningkatan kesehatan masyarakat. Terutama peningkatan kesehatan masyarakat miskin dengan pemberlakuan Jamkesmas, Jamkesda, dan jaminan lainnya
Di antara rimbunnya perkebunan teh, diwilayah Selatan Kabupaten Subang memiliki sumber mata air panas yang terus mengalir di daerah Ciater. Sari Ater merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal karena ke-khasan-nya dan ramai pada saat liburan terutama pada saat liburan Hari Raya Lebaran. Selain menyediakan kolam pemandian air panas juga memiliki penginapan–penginapan yang terjangkau dan berkualitas, sehingga sangat cocok bagi keluarga yang ingin berlibur. Kemudian juga terdapat sebuah tempat Spa yang letaknya berdekatan dengan objek wisata Sari Ater. Selain itu Kabupaten Subang memiliki tujuan wisata alam air terjun yang memiliki pemandangan yang sangat indah, yaitu Curug Cijalu. Meskipun masih dikelola secara sederhana, Curug Cijalu memiliki daya tarik yang luar biasa karena curug ini memiliki tujuh curug, namun yang hanya bisa didatangi oleh pengunjung hanya dua, karena letaknya cukup dekat dan curug lainnya berada di tengah-tengah hutan dan cukup jauh, tetapi jika kita ingin melihat ke tujuh curug tersebut bisa saja dan akan menjadi pengalaman yang luar biasa. Ada juga Curug Cileat yang berada di Kecamatan Cisalak dan Curug Cibareuhbeuy yang tak kalah keeksotisannya. Gunung berapi Tangkuban Perahu (su: Tangkuban Parahu) yang memiliki keindahan kawahnya dan udaranya yang sejuk. Capolaga Adventure Camp yang memiliki tiga curug atau air terjun dan gua-gua. Di bagian subang tengah terdapat berbagai wisata dari wisata kuliner hingga sejarah dan budaya seperti, Masjid Agung Al-Musabaqoh Subang, Gedung Wisma Karya, Museum Daerah, dan lain sebagainya. Di bagian pesisir utara Subang menyajikan wisata pantai, yakni Pantai Kalapa Patimban Subang yang setiap tahunnya mengadakan Upacara Adat Nadran.
Gedung ini terletak di Jalan Ade Irma Suryani, Subang. Gedung ini dibangun ketika Masa Penjajahan Belanda. Gedung ini digunakan untuk Berdansa dan berpesta ketika zaman itu. Namun sekarang gedung tersebut digunakan untuk public space dan aktivitas masyarakat Kota Subang. Di Gedung ini juga terdapat Museum Sejarah Kabupaten Subang, salah satunya patung tuan tanah, Willem Hofland.
Subang memiliki beberapa Kesenian yang tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lain. Kesenian-kesenian tersebut berkembang di masyarakat Subang sejak Masa Penjajahan dulu. Berikut kesenian dan kebudayaan asli Kabupaten Subang:
Subang memiliki klub sepak bola, yang bernama Persikas Subang, yang bermain di Liga 2 (Indonesia). Klub ini bermain di Stadion Persikas. Stadion Persikas juga sering dipakai sebagai training center beberapa tim lainnya di Jawa Barat, seperti Persib Bandung, Persikab Kabupaten Bandung, dan Bandung FC dalam masa pemusatan latihan sebelum memulai kompetisi.
Selain dalam cabang olahraga sepak bola, Kabupaten Subang telah melahirkan atlet-atlet berprestasi dalam cabang olahraga dayung, judo, angkat berat, balap motor, sepak takraw dsb. Dan diantaranya pernah meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XVII di Provinsi Kalimantan Timur dan Pekan Olahraga Nasional 2024.
Dapatkan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane di:
-
KAB. JENEPONTO,SULAWESI SELATAN
-
KOTA MATARAM,NUSA TENGGARA BARAT
-
KAB. SAMBAS,KALIMANTAN BARAT
-
KAB. PADANG LAWAS,SUMATERA UTARA
-
KAB. MUSI RAWAS,SUMATERA SELATAN
-
KOTA PARIAMAN,SUMATERA BARAT
-
KAB. TULUNGAGUNG,JAWA TIMUR
-
KAB. GORONTALO,GORONTALO
-
Kabupaten Yalimo,Papua Pegunungan
-
KAB. KAPUAS,KALIMANTAN TENGAH
-
KOTA CIREBON,JAWA BARAT
-
KAB. TANA TORAJA,SULAWESI SELATAN
-
KAB. MINAHASA,SULAWESI UTARA
-
KAB TIMOR TENGAH SELATAN,NUSA TENGGARA TIMUR
-
KAB. MAMUJU,SULAWESI BARAT
-
KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA,SULAWESI UTARA
-
KAB. TANGGAMUS,LAMPUNG
-
KOTA MANADO,SULAWESI UTARA
-
KAB. SUKAMARA,KALIMANTAN TENGAH
-
KAB. MUNA BARAT,SULAWESI TENGGARA
-
KAB. ACEH BESAR,ACEH
-
KAB. LANNY JAYA,PAPUA
-
KAB. PANIAI,PAPUA
-
KAB. SIMALUNGUN,SUMATERA UTARA
-
KAB. HALMAHERA TENGAH,MALUKU UTARA
-
KAB. KULON PROGO,DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
-
KAB. PIDIE JAYA,ACEH
-
KAB. SUMBA BARAT,NUSA TENGGARA TIMUR
-
KAB. TULANG BAWANG,LAMPUNG
-
KAB. LINGGA,KEPULAUAN RIAU
Kesimpulan
SIA dan SIO adalah sertifikat kelayakan yang sangat penting dalam industri konstruksi dan manufaktur. Kedua sertifikat ini tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja tetapi juga efisiensi operasional dan kualitas produksi. Dengan mematuhi standar kelayakan dan terus mengembangkan kompetensi operator, perusahaan dapat mencapai keberhasilan jangka panjang dan menjaga reputasi yang baik di mata pelanggan dan regulator.