Pembuatan Dokumen Operasional Alat Hoist Crane dan Lisensi Pengoperasian Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Apa itu SIA dan SIO Hoist Crane?
SIA (Surat Izin Alat) dan SIO (Surat Ijin Operator) merupakan certificate vital dalam sektor pembangunan dan manufacturing. SIA diberikan kepada perusahaan untuk pemanfaatan mesin konstruksi, sementara dokumen SIO dikeluarkan untuk perorangan yang layak mengoperasikan alat tersebut. Dua dokumen ini merupakan dasar dalam memperbaiki occupational security serta performance organisasi. Secara Singkat, Dokumen SIA Hoist Crane merupakan tipe certificate operasional yang diberikan menyangkut izin pemakaian Hoist Crane kepada organisasi tertentu. Adapun sertifikat SIO Hoist Crane merupakan tipe certificate yang diterbitkan menyangkut Ijin Perorangan didalam sebuah perusahaan dalam hal kompetensi menjalankan Hoist Crane
Area pembangunan merupakan domain yang memiliki risiko tinggi terhadap workplace safety. Penerapan peraturan dan standar keselamatan kerja menjadi vital dalam menjaga operator di lapangan serta mengoptimalkan efisiensi proyek konstruksi. Satu elemen krusial dalam menjaga keselamatan adalah proses perizinan yang termasuk perizinan equipment, Dokumen SILO, dan Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat. Tulisan ini menguraikan secara rinci kemudahan yang ditawarkan oleh service konsultan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane dan Riksa Uji Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH.
Pentingnya perusahaan memiliki Dokumen SIA serta SIO Hoist Crane
Dalam industri konstruksi, perizinan dan keselamatan kerja bukanlah hal yang bisa diremehkan. Semua mesin konstruksi yang difungsikan di construction harus memenuhi persyaratan perizinan dan standar keselamatan kerja yang telah diatur oleh otoritas. Sasarannya protect tenaga kerja, menurunkan probabilitas incident, dan menjaga integritas proyek secara keseluruhan.
1. Ketentuan Kemnaker PER.05/MEN/1985 tentang Equipment Angkat-Angkut
Regulasi ini adalah landasan legal yang manage pemanfaatan machinery seperti alat berat dalam pembangunan. Under ketentuan ini, setiap wheel loader harus memiliki Surat Izin Alat (SIA) yang menyatakan bahwa alat tersebut satisfy standar technical dan safety yang ditetapkan. Di tulisan ini, kita akan menjelaskan bagaimana layanan jasa SIA dapat mempermudah tahapan licensing ini.
2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
UU ini merupakan landasan primer dalam mempertahankan workplace safety di Indonesia. Di bawah undang-undang ini, seluruh pembangunan wajib melaksanakan compliance occupational security yang ketat. Pada konteks operasional alat berat, Surat Izin Laik Operasi (SILO) dan Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat memiliki fungsi krusial untuk menjamin bahwa alat tersebut siap digunakan tanpa membahayakan safety operator.
Understanding UU No. 1/1970 tentang Occupational Security
UU No. 1/1970 tentang Workplace Safety adalah foundation legal yang kuat dalam memastikan keselamatan di tempat kerja, termasuk metode mengoperasikan Hoist Crane. Legislation ini manage beragam komponen, mulai dari tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan karyawan hingga tindakan yang diambil dalam menghadapi insiden atau kecelakaan.
Tanggung Jawab Perusahaan
Undang-undang ini mewajibkan perusahaan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua employee. Ini termasuk provision equipment security yang sesuai, training yang dibutuhkan, serta area operasional yang safe dan wellness.
Kontrol dan Audit
UU ini juga menganugerahkan authority kepada regulator untuk conduct monitoring dan audit terhadap workplace guna mengkonfirmasi bahwa organisasi comply dengan ketentuan safety yang ditetapkan.
Denda dan Hukuman
Organisasi yang breach compliance workplace safety bisa mendapat sanksi administratif maupun pidana. Ini mencakup denda finansial, stop operational, hingga tindakan hukum lebih lanjut.
Raih Dukungan Memperoleh SIA Surat Izin Alat Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Anda di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH? Raih Dukungan Memperoleh Perizinan Alat Operasional Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH. Didukung tim profesional dalam mengassist mendapatkan Certificate Equipment, tim kami ready untuk kolaborasi dengan Company Anda. Segera hubungi tim kami untuk informasi lebih lanjut tentang Administrasi Operasional Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Hazard dan Consequence Juridical Menggunakan Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH tanpa Memiliki SIA Surat Izin Alat
Mengabaikan kewajiban riksa uji dan lacking SIA certificate Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH bisa menimbulkan multiple consequence bagi perusahaan dan individu yang bertanggung jawab. Adapun sejumlah konsekuensi yang harus diwaspadai.
Company berisiko menerima order cease activity dari supervisor ketenagakerjaan hingga requirement inspection dan SIA dipenuhi secara lengkap.
Dapat dikenakan sanksi administratif berupa denda hingga puluhan juta rupiah sesuai provision dalam law ketenagakerjaan.
Apabila timbul workplace accident, perusahaan menghadapi tanggung jawab hukum dan kompensasi yang greater karena considered careless dalam pemenuhan kewajiban keselamatan.
Organisasi bahaya merasakan decline reputation dan credibility yang may impact trust klien, investor, dan mitra bisnis.
Organisasi dapat kehilangan peluang bisnis karena incapable fulfilling requirement project tender atau agreement mandating safety adherence.
Pelayanan Profesional Sertifikasi Keselamatan Alat Hoist Crane dan Inspeksi Teknis Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH

Sampel Dokumen Perizinan Operasional Hoist Crane dan Lisensi Pengoperasian Hoist Crane
Di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH, terdapat jasa spesialis yang secara khusus menyediakan kemudahan dalam proses perizinan dan keselamatan kerja terkait operasional heavy equipment seperti equipment konstruksi. Adapun komponen utama dari jasa komprehensif ini:
1. Pendampingan Proses Izin
Sebelum mengurus dokumen resmi, user atau operator Hoist Crane harus mengetahui persyaratan teknis dan keselamatan yang harus dipenuhi. Tim profesional di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH akan menyediakan panduan komprehensif mengenai ketentuan yang berlaku, sehingga pemilik proyek dapat mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dengan cara yang optimal.
2. Administrasi SIA
Proses pengurusan SIA seringkali kompleks dan time-consuming. Melalui jasa profesional ini, tim profesional akan membantu pemilik proyek dalam mengelola serta mendapatkan SIA berdasarkan ketentuan resmi. Langkah ini mengefisienkan durasi yang dibutuhkan untuk mengawali pekerjaan lapangan.
3. Testing Operational Readiness
Sebelum alat berat digunakan, uji kelaikan operasi harus dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa Hoist Crane beroperasi secara optimal dan tidak berisiko terhadap personel di lapangan. Konsultan spesialis di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH akan mengorganisir prosedur uji kelaikan operasi ini sehingga pengguna mendapat jaminan bahwa equipment beroperasi safety dan produktif.
4. Sertifikat Keamanan Operasional Alat
Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat merupakan bukti bahwa Hoist Crane telah lulus inspeksi safety yang komprehensif. Tim ahli dalam layanan jasa akan membantu dalam pengurusan dokumen ini, sehingga klien mendapat kepastian bahwa mesin yang difungsikan mengikuti standar keselamatan kerja yang diperlukan.
Keuntungan Pelayanan Profesional Ini
Penggunaan layanan jasa SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane dan Testing Kelaikan Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH memberikan multiple benefit yang substansial:
1. Optimalisasi Time dan Cost
Administrasi izin serta pengelolaan berkas yang diperlukan seringkali time-consuming dan costly. Melalui bantuan pelayanan profesional yang ahli di area ini, klien mampu save time dan mengurangi biaya operasional yang tidak essential.
2. Kepastian Keselamatan
Keamanan pekerja adalah prioritas utama dalam bidang construction. Dengan menggunakan layanan jasa yang concentrate pada workplace security, klien meraih jaminan bahwa semua komponen keamanan telah dianalisis serta dicukupi.
3. Kesesuaian dengan Peraturan
Standar dan compliance terkait occupational safety serta licensing sering berubah-ubah. Tenaga profesional dalam pelayanan akan senantiasa update dengan revisi dan menjamin bahwa seluruh berkas dan tahapan yang diproses align dengan peraturan ter-update.
4. Bantuan Engineering Menyeluruh
Pelayanan berlanjut setelah sertifikat didapat. Tim profesional akan memberikan dukungan teknis sustainable untuk menjamin kesesuaian operational yang berkesinambungan.
5. Pemeriksaan oleh Regulator Terjadwal
Pengawasan sustainable terhadap kondisi alat dan compliance merupakan komponen penting dari layanan ini. Pemeriksaan terjadwal akan menjamin agar Hoist Crane tetap memenuhi standar yang diperlukan.
6. Edukasi Pengguna dan Perawatan
Sebagai added value, jasa ini menawarkan educational course untuk operator dan teknisi maintenance. Langkah ini mengkonfirmasi bahwa personel yang bertugas memiliki kompetensi yang adequate.
Berdomisili di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH? Peroleh Assistance SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane Memperoleh Sertifikat Surat Izin Alat Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH. Didukung tim profesional dalam mendampingi meraih Sertifikat Alat, kami siap bekerja sama dengan Organisasi Anda. Immediately contact our team untuk detail lebih lengkap tentang Perizinan Equipment Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Bagaimana Tahap Proses Penerbitan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane Melalui Jasa Ijinalat.com?
Secara umum proses SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan data teknis
- Pengamatan objek di lokasi
- Pencatatan data lapangan
- Membandingkan kesesuaian teknis dengan aturan standar nasional
- Evaluasi teknis untuk standardisasi yang digunakan
- Analisa dari kelayakan instalasi / pemasangan
- Laporan hasil pemeriksaan
Proses Mendapatkan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane
Proses mendapatkan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane melibatkan beberapa tahapan yang ketat. Setelah Hoist Crane menjalani riksa uji yang memastikan kelayakan teknisnya, perusahaan harus mengajukan permohonan sertifikasi kepada pihak yang berwenang. Permohonan ini biasanya melibatkan pengumpulan dokumen-dokumen penting yang membuktikan bahwa perusahaan telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
Selanjutnya, pihak yang berwenang akan melakukan proses verifikasi terhadap dokumen-dokumen tersebut. Jika semua persyaratan terpenuhi, perusahaan akan diberikan SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane sebagai tanda bahwa mereka telah mematuhi regulasi keselamatan yang berlaku.
Tonton Video Proses Riksa Uji Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH oleh HSE.co.id
Proses Riksa Uji untuk mendapatkan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane
Manfaat Layanan Jasa Riksa Uji Hoist Crane
Menyadari kompleksitas proses riksa uji Hoist Crane, banyak perusahaan memilih untuk menggunakan layanan jasa khusus yang menawarkan keahlian dan pengalaman dalam mengelola riksa uji ini. Manfaat utama dari menggunakan layanan jasa ini adalah:
- Keahlian Teknis: Layanan jasa memiliki tim ahli yang memahami secara mendalam tentang persyaratan teknis dan regulasi keselamatan yang berlaku.
- Efisiensi Waktu: Proses riksa uji dapat memakan waktu yang cukup lama. Dengan menggunakan layanan jasa, perusahaan dapat menghemat waktu dan fokus pada kegiatan inti operasional mereka.
- Keandalan Hasil: Layanan jasa memiliki alat dan fasilitas yang diperlukan untuk melakukan pengujian dengan akurat, meningkatkan keandalan hasil riksa uji.
Layanan Pembuatan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH










Kriteria Kelayakan Hoist Crane
Spesifikasi Teknis Alat
Alat Hoist Crane harus memenuhi spesifikasi teknis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional.
Standar Keselamatan Kerja
Standar keselamatan kerja mencakup pengujian teknis, pemeliharaan preventif, dan inspeksi keselamatan untuk memastikan alat tetap dalam kondisi optimal.
Perawatan dan Pemeliharaan Rutin
Perawatan rutin dan pemeliharaan berkala sangat penting untuk menjaga kelayakan alat angkat dan angkut.
Peran Operator Hoist Crane dalam Keselamatan Kerja
Tanggung Jawab Operator
Operator memegang peranan krusial dalam menjaga keselamatan kerja dengan mengoperasikan alat sesuai prosedur, mengidentifikasi potensi bahaya, dan melaksanakan tindakan pencegahan.
Teknik Pengoperasian yang Aman
Operator harus menguasai teknik pengoperasian yang aman untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan efisiensi kerja.
Pentingnya Pengalaman dan Pelatihan Berkelanjutan
Pengalaman dan pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan operator.
Regulasi dan Peraturan Terkait
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
SIA dan SIO diatur oleh Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menetapkan standar keselamatan dan prosedur yang harus diikuti oleh perusahaan dan operator.
Permennaker No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Hoist Crane
Regulasi ini menetapkan standar keselamatan untuk penggunaan pesawat/alat angkat dan angkut seperti forklift, backhoe, loaders, truck, excavators, dan cranes.

KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 Alat Hoist Crane dan Riksa Uji Hoist Crane di KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Tentang KOTA PALANGKARAYA,KALIMANTAN TENGAH
Kota Palangka Raya adalah sebuah kota sekaligus ibu kota provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan jumlah penduduk pada akhir tahun 2024 sebanyak 315.153 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 110 jiwa/km². Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit. Pusat Kota Palangka Raya berada di 2 kecamatan yaitu Jekan Raya dan Pahandut yang memiliki penduduk sekitar 268.005 jiwa dan luas sekitar 587,26 km².
Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat kota ini mulai dibangun, Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibu kota negara di masa depan, menggantikan Jakarta. Kota Palangka Raya merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia atau setara 3,6 kali luas Jakarta.
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.
Tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna:
Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.
Sejarah pembentukan pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957 yang selanjutnya disebut Undang-undang Pembentukan Daerah Swatantra provinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 yang menetapkan pembagian provinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959.
Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J.M. Nahan.
Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. Nahan. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. Coenrad dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya.
Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) kecamatan, yaitu:
Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) kecamatan, yaitu:
Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan dan 17 (tujuh belas) kampung yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun 1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah Kotapraja Palangka Raya yang otonom.
Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S. Handoko Widjojo, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M. Panggabean, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.
Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.
Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas) orang, dibawah pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. Dahlan, mantan paratrop AURI yang terjun di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak pesawat yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M. Soejoto (juga mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta.
Selanjutnya, lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak Tjilik Riwut ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka Raya.
Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,Penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Wali kota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.
Wacana pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan berkembang di setiap masa pemerintahan. Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya’ karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi Palangka Raya, Kalimantan Tengah — untuk melihat langsung potensi kota itu menjadi pusat pemerintahan. Wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kota Palangka Raya juga pernah diungkapkan Presiden pertama RI Soekarno. Saat meresmikan Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalteng pada 1957, Soekarno ingin merancang menjadi ibu kota negara.
Kota Palangka Raya merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak di antara 113°30'–114°04' Bujur Timur dan 1°30'–2°30' Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Palangka Raya secara keseluruhan adalah 284.250 Ha atau 2.842,5 km².
Secara topografi, seluruh wilayah Kota Palangka Raya berada di bawah 100 mdpl. Kecamatan dengan wilayah tertinggi adalah Kecamatan Rakumpit dengan ketinggian ±75 mdpl, sedangkan kecamatan dengan wilayah terendah adalah Kecamatan Sebangau dengan ketinggian kurang dari 20 mdpl. Berdasarkan tingkat kemiringan lahan, Kota Palangka Raya merupakan wilayah dengan tingkat kemiringan datar hingga landai. Di wilayah utara kota ini, tingkat kemiringan lahan sebesar ≤40%, sedangkan di wilayah selatan tingkat kemiringan lahan berkisar antara 0–8% dan berada pada tingkat ketinggian 16–25 mdpl.
Secara geologi, wilayah Palangka Raya terbentuk dari batuan endapan dan batuan beku. Struktur geologi kota ini terbentuk atas batuan endapan permukaan (Qa), sedimen (TQd), dan plutonik (Kgr). Ditinjau dari formasi bahan material pembentukannya, di daerah ini terdapat Formasi Aluvium (Qa) yang tersusun dari material gambut berwarna coklat kehitaman (endapan rawa), pasir lepas berwarna kekuningan halus-kasar, tak berlapis (endapan sungai); lempung kelabu kecoklatan, mengandung sisa tumbuhan, sangat lunak (daerah pasang surut), dan lempung kaolinan warna putih kekuningan, bersifat liat, tebal sekitar dari50–100 m, Formasi Dahor (TQd) yang terdiri dari material Konglomerat, coklat kehitaman, agak padat, komponen terdiri dari fragmen kuarsit dan basal, berukuran 1–3 cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir. Berselingan dengan batu pasir, berwarna kekuningan sampai kelabu, berbutir sedang sampai kasar, setempat berstruktur sedimen silang siur. Batu lempung warna kelabu, agak lunak, karbonan setempat mengandung lignit, tersingkap sebagai sisipan dalam batu pasir dengan ketebalan 20–60 cm.
Suhu udara di wilayah Kota Palangka Raya berkisar antara 22°–32 °C dan suhu terendah adalah 17°-16°C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±83%. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kota Palangka Raya beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan di wilayah Palangka Raya berkisar antara 2.300–2.700 mm per tahun dan jumlah hari hujan berada di antara 140 hingga 190 hari hujan per tahun. Curah hujan maksimum terjadi di bulan Desember dengan curah hujan bulanan lebih dari 330 mm per bulan dan curah hujan minimum terjadi di bulan Agustus dengan curah hujan bulanan sebesar 111 mm per bulan.
Walikota merupakan pimpinan tertinggi di pemerintahan kota Palangka Raya. Walikota yang menjabat di Palangka Raya ialah Fairid Naparin, didampingi wakil walikota, Umi Mastikah. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Wali Kota Palangka Raya 2018. Farid dan Umi dilantik oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 23 Septemper 2018 di Istana Isen Mulang, Palangka Raya.
Selanjutnya, setelah masa jabatan Farid dan Umi selesai, penjabat wali kota Palangka Raya diberikan kepada Hera Nugrahayu, yang dilantik pada 25 September 2023. Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, melantik Hera Nugrahayu sebagai penjabat wali kota Palangka Raya, di Aula Jaya Tamiang, kantor gubernur Kalimantan Tengah. Sebelumnya, Hera menjabat sebagai sekretaris daerah Palangka Raya.
Kota Palangka Raya terdiri dari 5 kecamatan dan 30 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 258.550 jiwa dengan luas wilayah 2.399,50 km² dan sebaran penduduk 107 jiwa/km².
Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan. Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:
Kota Palangka Raya dihuni berbagai macam suku bangsa, dengan 3 suku bangsa dominan, yaitu Dayak (34,49%), Banjar (30,46%) dan Jawa (25,36%). Suku bangsa lainnya yang mendiami Palangka Raya yaitu Batak, Bali, Flores, Madura, Sunda, Melayu, Makassar, Bugis, Mandar, Tionghoa, Minang dan lain-lain.
Penduduk Kota Palangka Raya menganut berbagai macam agama, dengan mayoritas menganut agama Islam. Berdasarkan data Kemendagri tahun 2024, penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 71,08%, kemudian Kekristenan sebanyak 27,55% yang meliputi Protestan sebanyak 25,55% dan Katolik sebanyak 2,00%. Penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 1,17%, kemudian sebagian kecil beragama Buddha sebanyak 0,16%, Konghucu 0,003% dan lainnya 0,01%. Untuk saran rumah ibadah, terdapat 201 masjid, 116 mushola, 142 gereja Protestan, 25 gereja Katolik, 4 pura dan 6 vihara. Kaharingan adalah kepercayaan asli suku Dayak di Kalimantan Tengah yang pada Sensus 2010 digabungkan dalam kelompok lainnya, dan kini sudah menjadi bagian dari agama Hindu.
Mayoritas penduduk Kota Palangka Raya menganut agama Islam, umumnya dianut oleh suku-suku pendatang seperti suku Banjar, Jawa, Sunda, Madura, dan sebagian kecil dari suku Dayak. Penduduk agama Kekristenan mayoritas merupakan dari suku asli Kota Palangka Raya yaitu suku Dayak dan juga sebagian kecil suku-suku pendatang seperti suku Flores, Batak, dan Papua. Agama Hindu di Kota Palangka Raya umumnya dianut oleh suku Bali sedangkan sebagian kecilnya dianut oleh suku Dayak. Sebagian kecil penduduk juga menganut agama Buddha, Konghucu, dan kepercayaan lainnya.
Di tengah kota Palangka Raya dibelah oleh sebuah sungai besar, yaitu Sungai Kahayan. Sebagai sarana transportasi dapat menggunakan kapal kecil, seperti jukung, getek dan kelotok. Juga terdapat 3 buah sungai buatan, yaitu Pangaringan I, Pangaringan II dan Pangaringan III.
Saat ini terdapat jalan darat antar provinsi yang menghubungkan antara kota Palangka Raya dengan kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Jembatan Tumbang Nusa dan Jembatan Barito yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-4 jam. Sedangkan jalan darat antar provinsi ke kota Pontianak, Kalimantan Barat, merupakan jalan rintisan melewati kabupaten Sukamara. Di samping itu jalan darat dengan 13 kabupaten di Kalimantan Tengah belum semuanya dapat dilalui dengan baik karena kondisi struktur tanah, kondisi jalan dan curah hujan.
Ditengah kota Palangka Raya sendiri terdapat Jembatan Kahayan diatas Sungai Kahayan yang menghubungkan kedua tempat yang biasa disebut dengan Pahandut dan Pahandut Seberang.
Bandar Udara Tjilik Riwut (dulu bernama Panarung) merupakan bandar udara yang menghubungkan kota Palangka Raya dengan kota-kota di pedalaman serta antar provinsi di Indonesia. Bandara ini terletak di Jalan Adonis Samad, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.
Dapatkan SIA Surat Izin Alat Hoist Crane dan Surat Izin Operator Hoist Crane di:
-
KAB. LANNY JAYA,PAPUA
-
KAB. LEBAK,BANTEN
-
KOTA ADM. JAKARTA PUSAT,DKI JAKARTA
-
KOTA MOJOKERTO,JAWA TIMUR
-
KAB. TELUK BINTUNI,PAPUA BARAT
-
KAB. OGAN KOMERING ILIR,SUMATERA SELATAN
-
KAB. GORONTALO UTARA,GORONTALO
-
KAB. SUPIORI,PAPUA
-
KAB. BOLAANG MONGONDOW,SULAWESI UTARA
-
KAB. BENGKULU UTARA,BENGKULU
-
KOTA ADM. JAKARTA BARAT,DKI JAKARTA
-
KOTA JAMBI,JAMBI
-
KAB. PAKPAK BHARAT,SUMATERA UTARA
-
KAB. TRENGGALEK,JAWA TIMUR
-
KAB. MALUKU TENGAH,MALUKU
-
KAB. HUMBANG HASUNDUTAN,SUMATERA UTARA
-
KAB. BOALEMO,GORONTALO
-
KAB. HALMAHERA TENGAH,MALUKU UTARA
-
KAB. ACEH TENGGARA,ACEH
-
KOTA TERNATE,MALUKU UTARA
-
KAB. NAGAN RAYA,ACEH
-
Kabupaten Puncak Jaya,Papua Tengah
-
Kabupaten Mimika,Papua Tengah
-
KAB. NIAS SELATAN,SUMATERA UTARA
-
Kabupaten Intan Jaya,Papua Tengah
-
KAB. KEBUMEN,JAWA TENGAH
-
KAB. WAJO,SULAWESI SELATAN
-
KAB. SERAM BAGIAN BARAT,MALUKU
-
KAB. BULUNGAN,KALIMANTAN UTARA
-
KAB. MINAHASA,SULAWESI UTARA
Kesimpulan
SIA dan SIO adalah sertifikat kelayakan yang sangat penting dalam industri konstruksi dan manufaktur. Kedua sertifikat ini tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja tetapi juga efisiensi operasional dan kualitas produksi. Dengan mematuhi standar kelayakan dan terus mengembangkan kompetensi operator, perusahaan dapat mencapai keberhasilan jangka panjang dan menjaga reputasi yang baik di mata pelanggan dan regulator.