Pengurusan Perizinan Equipment Truck Crane dan SIO Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH
Pengertian SIA dan SIO Truck Crane?
Perizinan SIA serta SIO merupakan sertifikat kelayakan penting dalam sektor pembangunan dan manufacturing. SIA diberikan kepada perusahaan untuk operasional heavy equipment, sementara dokumen SIO dikeluarkan untuk perorangan yang kompeten dalam menggunakan mesin. Sertifikat tersebut adalah pondasi dalam mengoptimalkan workplace safety serta performance organisasi. Secara Singkat, Perizinan Equipment Truck Crane merupakan sejenis Sertifikat kelayakan yang diterbitkan berkaitan operasional Truck Crane kepada suatu company. Adapun sertifikat SIO Truck Crane merupakan jenis dokumen yang dikeluarkan menyangkut Ijin Perorangan didalam sebuah perusahaan dalam hal kualifikasi menggunakan Truck Crane
Industri konstruksi merupakan salah satu sektor yang mengandung hazard signifikan terhadap workplace safety. Aplikasi aturan dan compliance safety menjadi vital dalam menjaga operator di lapangan serta memaksimalkan produktivitas pembangunan. Komponen penting dalam maintaining security adalah tahapan izin yang mencakup dokumen SIA, Surat Izin Laik Operasi (SILO), dan Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat. Tulisan ini menguraikan secara comprehensive benefit yang dihadirkan oleh layanan jasa Administrasi dan Compliance Machinery Truck Crane dan Testing Kelaikan Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH.
Krusialnya organisasi memperoleh Perizinan SIA dan SIO Truck Crane
Pada bidang construction, licensing serta workplace safety bukanlah hal yang dapat diabaikan. Setiap alat berat yang difungsikan di construction harus comply dengan regulasi izin dan standar keselamatan kerja yang telah diatur oleh otoritas. Sasarannya protect tenaga kerja, mengurangi risiko kecelakaan, dan maintaining standar construction.
1. Ketentuan Kemnaker PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Regulasi ini adalah landasan legal yang manage pemanfaatan machinery seperti alat berat dalam pembangunan. Under ketentuan ini, semua equipment harus mengantongi perizinan SIA yang menyatakan bahwa alat tersebut comply dengan ketentuan engineering dan security yang ditetapkan. Di tulisan ini, kita akan menjelaskan bagaimana layanan jasa SIA dapat memudahkan proses perizinan ini.
2. Legislation No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
UU ini merupakan landasan primer dalam mempertahankan workplace safety di Indonesia. Under legislation ini, semua construction project wajib menjalankan standar keselamatan kerja yang ketat. Dalam konteks penggunaan wheel loader, Dokumen SILO dan Certificate K3 Machinery memiliki fungsi krusial untuk menjamin bahwa alat tersebut siap digunakan tanpa mengganggu security tenaga kerja.
Understanding UU No. 1/1970 tentang Workplace Safety
UU No. 1/1970 tentang Workplace Safety adalah foundation legal yang kuat dalam mengkonfirmasi security di area operasional, termasuk bagaimana menggunakan Truck Crane. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek, mulai dari obligation organisasi terhadap security tenaga kerja hingga action yang ditempuh ketika accident atau accident.
Corporate Responsibility
Undang-undang ini mewajibkan perusahaan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua employee. Ini termasuk penyediaan perlengkapan keselamatan yang sesuai, pelatihan yang diperlukan, serta lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Monitoring dan Pemeriksaan
UU ini juga menganugerahkan authority kepada otoritas untuk menjalankan kontrol dan inspeksi terhadap tempat kerja guna memastikan bahwa perusahaan comply dengan ketentuan safety yang ditetapkan.
Sanksi dan Penalti
Organisasi yang breach compliance occupational security akan menerima sanksi administratif maupun pidana. Ini mencakup denda finansial, cease activity, hingga legal action berkelanjutan.
Peroleh Assistance Meraih Dokumen SIA Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH
Berada di KAB. PIDIE,ACEH? Dapatkan Bantuan Mendapatkan Dokumen SIA Equipment Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH. Dengan dukungan team yang berpengalaman dalam mendampingi meraih Certificate Equipment, tim kami ready untuk kolaborasi dengan Organisasi Anda. Immediately contact our team untuk keterangan comprehensive tentang SIA Surat Izin Alat Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH
Risiko dan Konsekuensi Hukum Menjalankan Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH without SIA Equipment License
Mengabaikan kewajiban riksa uji dan tidak memiliki Surat Izin Alat (SIA) Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH may result in serious implication bagi organisasi dan perorangan yang bertanggung jawab. Here are various consequence yang harus diwaspadai.
Company berisiko menerima perintah penghentian operasi dari labor inspector hingga ketentuan testing dan SIA satisfied completely.
Dapat dikenakan punishment admin berupa penalty hingga puluhan juta rupiah sesuai regulasi dalam legislation ketenagakerjaan.
Jika terjadi kecelakaan kerja, organisasi menanggung tanggung jawab hukum dan kompensasi yang more significant due to negligence dalam fulfillment safety obligation.
Perusahaan berisiko mengalami decline reputation dan credibility yang may impact trust client, investor, dan business partner.
Organisasi dapat lose business opportunity karena unable to satisfy persyaratan tender proyek atau contract requiring K3 compliance.
Layanan Jasa Sertifikasi Keselamatan Alat Truck Crane dan Riksa Uji Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH

Template Resmi Surat Izin Alat Truck Crane dan Surat Izin Operator Truck Crane
Di KAB. PIDIE,ACEH, tersedia layanan jasa yang secara khusus menyediakan kemudahan dalam pengurusan izin serta aspek K3 terkait pemanfaatan mesin konstruksi seperti wheel loader. Inilah elemen krusial dari pelayanan profesional ini:
1. Konsultasi Persyaratan Perizinan
Sebelum mengajukan perizinan, user atau operator Truck Crane harus mengetahui persyaratan teknis dan keselamatan yang harus dipenuhi. Layanan jasa di KAB. PIDIE,ACEH akan memberikan konsultasi mendalam mengenai standar yang diperlukan, sehingga pengguna bisa mengorganisir berkas administrasi yang dibutuhkan dengan cara yang optimal.
2. Pengurusan Surat Izin Alat (SIA)
Administrasi Surat Izin Alat seringkali kompleks dan time-consuming. Dalam layanan ini, tenaga ahli akan membantu pemilik proyek dalam mengurus dan memperoleh SIA mengikuti standar pemerintah. Langkah ini mengefisienkan durasi yang dibutuhkan untuk mengawali pekerjaan lapangan.
3. Inspeksi Kelayakan Fungsi
Sebelum mesin konstruksi difungsikan, inspeksi readiness harus dilakukan untuk memastikan bahwa Truck Crane beroperasi secara optimal dan tidak berisiko terhadap personel di lapangan. Tim profesional di KAB. PIDIE,ACEH akan mengelola tahapan inspeksi kelayakan ini sehingga klien memperoleh kepastian bahwa alat yang digunakan aman dan efisien.
4. Surat Keterangan Keselamatan K3 Alat
Sertifikat Keamanan Operasional merupakan evidence bahwa Truck Crane telah lulus inspeksi safety yang komprehensif. Tim ahli dalam layanan jasa akan mengassist pengelolaan dokumen ini, sehingga klien mendapat kepastian bahwa alat yang digunakan memenuhi standar keselamatan kerja yang diperlukan.
Benefit Jasa Komprehensif Ini
Penggunaan layanan jasa Administrasi dan Compliance Equipment Truck Crane dan Inspeksi Teknis Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH memberikan multiple benefit yang substansial:
1. Optimalisasi Time dan Cost
Administrasi izin serta pengelolaan berkas yang diperlukan seringkali time-consuming dan costly. Menggunakan jasa konsultan yang ahli di area ini, klien mampu save time dan mengurangi biaya operasional yang tidak essential.
2. Kepastian Keselamatan
Keselamatan personel menjadi concern utama dalam industri konstruksi. Memanfaatkan jasa konsultan yang concentrate pada workplace security, pengguna mendapat assurance bahwa setiap aspek terkait keselamatan telah dianalisis serta dicukupi.
3. Kesesuaian dengan Peraturan
Ketentuan serta aturan terkait workplace security dan izin operasional seringkali mengalami perubahan. Konsultan expert dalam jasa akan senantiasa update dengan revisi dan menjamin bahwa seluruh berkas dan prosedur yang diajukan align dengan peraturan ter-update.
4. Bantuan Engineering Menyeluruh
Service berkelanjutan setelah dokumen diperoleh. Tim profesional akan menyediakan support engineering ongoing untuk mengkonfirmasi kesesuaian operational yang berkelanjutan.
5. Pemeriksaan oleh Regulator Rutin
Pengawasan sustainable terhadap kondisi alat dan compliance merupakan komponen penting dari layanan ini. Audit rutin akan menjamin agar Truck Crane terus sesuai dengan ketentuan yang wajib.
6. Edukasi Pengguna dan Perawatan
Sebagai nilai tambah, layanan ini juga menyediakan educational course untuk operator dan teknisi maintenance. Ini menjamin bahwa personel yang bertugas mempunyai kemampuan yang memadai.
Berada di KAB. PIDIE,ACEH? Raih Dukungan Administrasi dan Compliance Alat Truck Crane Mendapatkan SIA Perizinan Equipment Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH. Dengan bantuan tenaga ahli dalam membantu memperoleh Certificate Equipment, kami siap bekerja sama dengan Organisasi Anda. Langsung kontak konsultan kami untuk keterangan comprehensive tentang Perizinan Equipment Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH
Bagaimana Tahap Proses Penerbitan SIA Surat Izin Alat Truck Crane dan Surat Izin Operator Truck Crane Melalui Jasa Ijinalat.com?
Secara umum proses SIA Surat Izin Alat Truck Crane dan Surat Izin Operator Truck Crane adalah sebagai berikut :
- Pemeriksaan data teknis
- Pengamatan objek di lokasi
- Pencatatan data lapangan
- Membandingkan kesesuaian teknis dengan aturan standar nasional
- Evaluasi teknis untuk standardisasi yang digunakan
- Analisa dari kelayakan instalasi / pemasangan
- Laporan hasil pemeriksaan
Proses Mendapatkan SIA/SILO/Suket K3 Alat Truck Crane
Proses mendapatkan SIA/SILO/Suket K3 Alat Truck Crane melibatkan beberapa tahapan yang ketat. Setelah Truck Crane menjalani riksa uji yang memastikan kelayakan teknisnya, perusahaan harus mengajukan permohonan sertifikasi kepada pihak yang berwenang. Permohonan ini biasanya melibatkan pengumpulan dokumen-dokumen penting yang membuktikan bahwa perusahaan telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.
Selanjutnya, pihak yang berwenang akan melakukan proses verifikasi terhadap dokumen-dokumen tersebut. Jika semua persyaratan terpenuhi, perusahaan akan diberikan SIA/SILO/Suket K3 Alat Truck Crane sebagai tanda bahwa mereka telah mematuhi regulasi keselamatan yang berlaku.
Tonton Video Proses Riksa Uji Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH oleh HSE.co.id
Proses Riksa Uji untuk mendapatkan SIA Surat Izin Alat Truck Crane
Manfaat Layanan Jasa Riksa Uji Truck Crane
Menyadari kompleksitas proses riksa uji Truck Crane, banyak perusahaan memilih untuk menggunakan layanan jasa khusus yang menawarkan keahlian dan pengalaman dalam mengelola riksa uji ini. Manfaat utama dari menggunakan layanan jasa ini adalah:
- Keahlian Teknis: Layanan jasa memiliki tim ahli yang memahami secara mendalam tentang persyaratan teknis dan regulasi keselamatan yang berlaku.
- Efisiensi Waktu: Proses riksa uji dapat memakan waktu yang cukup lama. Dengan menggunakan layanan jasa, perusahaan dapat menghemat waktu dan fokus pada kegiatan inti operasional mereka.
- Keandalan Hasil: Layanan jasa memiliki alat dan fasilitas yang diperlukan untuk melakukan pengujian dengan akurat, meningkatkan keandalan hasil riksa uji.
Layanan Pembuatan SIA Surat Izin Alat Truck Crane dan Surat Izin Operator Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH










Kriteria Kelayakan Truck Crane
Spesifikasi Teknis Alat
Alat Truck Crane harus memenuhi spesifikasi teknis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional.
Standar Keselamatan Kerja
Standar keselamatan kerja mencakup pengujian teknis, pemeliharaan preventif, dan inspeksi keselamatan untuk memastikan alat tetap dalam kondisi optimal.
Perawatan dan Pemeliharaan Rutin
Perawatan rutin dan pemeliharaan berkala sangat penting untuk menjaga kelayakan alat angkat dan angkut.
Peran Operator Truck Crane dalam Keselamatan Kerja
Tanggung Jawab Operator
Operator memegang peranan krusial dalam menjaga keselamatan kerja dengan mengoperasikan alat sesuai prosedur, mengidentifikasi potensi bahaya, dan melaksanakan tindakan pencegahan.
Teknik Pengoperasian yang Aman
Operator harus menguasai teknik pengoperasian yang aman untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan efisiensi kerja.
Pentingnya Pengalaman dan Pelatihan Berkelanjutan
Pengalaman dan pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan operator.
Regulasi dan Peraturan Terkait
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
SIA dan SIO diatur oleh Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang menetapkan standar keselamatan dan prosedur yang harus diikuti oleh perusahaan dan operator.
Permennaker No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Truck Crane
Regulasi ini menetapkan standar keselamatan untuk penggunaan pesawat/alat angkat dan angkut seperti forklift, backhoe, loaders, truck, excavators, dan cranes.

KAB. PIDIE,ACEH
Peta Layanan Jasa SIA/SILO/Suket K3 Alat Truck Crane dan Riksa Uji Truck Crane di KAB. PIDIE,ACEH
Tentang KAB. PIDIE,ACEH
.mw-parser-output .geo-default,.mw-parser-output .geo-dms,.mw-parser-output .geo-dec{display:inline}.mw-parser-output .geo-nondefault,.mw-parser-output .geo-multi-punct,.mw-parser-output .geo-inline-hidden{display:none}.mw-parser-output .longitude,.mw-parser-output .latitude{white-space:nowrap}5°3′N 96°1′E / 5.050°N 96.017°E / 5.050; 96.017
Pidie adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di kecamatan Kota Sigli, kabupaten ini merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar kedua di provinsi Aceh setelah kabupaten Aceh Utara. Jumlah penduduk Pidie pada akhir tahun 2023 sebanyak 444.898 jiwa, dengan kepadatan 181 jiwa/km2.
Pidie sebelumnya adalah kerajaan Pedir yang berbeda dengan Aceh, sehingga sampai sekarang Pidie tidak disebut sebagai Aceh Pidie, melainkan kabupaten Pidie saja. Ketika terjadi konfrontasi dengan Portugal, maka kerajaan Pedir menggabungkan diri dengan Kerajaan Aceh untuk melawan Penjajah Portugis. Daerah ini merupakan tempat cikal bakal lahirnya Gerakan Aceh Merdeka atau Hasan Tiro yang kini bermukim di Swedia. Namun anehnya, pergolakan justru paling banyak terjadi di kawasan tetangganya dibanding Pidie sendiri.
Ketika Meureudu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kerajaan Poli (Pedir) sebagai cikal bakal daerah Pidie. Keberadaan dan sejarah kerajaan-kerajaan tersebut masih perlu ditelusuri lagi. Catatan-catatan sejarah yang ada sekarang, hanya sedikit yang menjelaskan tentang hal itu. Meski demikian, kedatangan Sultan Iskandar Muda ke Negeri Meureudu sebelum menyerang Pahang di Semenanjung Malaya bisa membuka sedikit tabir informasi tersebut.
Informasi mengenai kerajaan-kerajaan di Pidie dan Pidie Jaya sekarang lebih banyak didominasi oleh sejarah daerah tersebut setelah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam. Malah Negeri Meureudu dalam Kerajaan Aceh Darussalam memiliki peranan penting sebagai lumbung pangan. Informasi-informasi tentang keberadaan Negeri Meureudu sebelum Kerajaan Aceh Darussalam masih perlu penelitian lebih lanjut. Untuk membuka tabir informasi ke arah sana, keterangan dari sejarawan H M Zainuddin bisa menjadi informasi awal.
H M Zainuddin dalam makalahnya Aceh Dalam Inskripsi dan Lintasan Sejarah pada seminar sejarah dan budaya Aceh pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II Agustus 1972 mengungkapkan, sebelum Islam masuk ke Aceh, di Aceh telah berkembang kota-kota kerajan hindu seperti: Kerajaan Poli di Pidie yang berkembang sekitar tahun 413 M. Kerajan Sahe sering juga di sebut Sanghela di kawasan Ulei Gle dan Meureudu, kerajan ini terbentuk dan dibawa oleh pendatang dari pulau Ceylon. Kerajaan Indrapuri di Indrapuri. Kerajaan Indrapatra di Ladong. Kerajaan Indrapurwa di Lampageu, Kuala pancu (Ujong Pancu, -red).
Semua kota-kota Hindu tersebut setelah islam kuat di Aceh dihancurkan. Bekas-bekas kerajaan itu masih bisa diperiksa walau sudah tertimbun, seperti di kawasan Paya Seutui Kecamatan Ulim (perbatasan Ulim dengan Meurah Dua), reruntuhan di Ladong. Bahkan menurut H M Zainuddin, masjid Indrapuri dibangun diatas reruntuhan candi. Pada tahun 1830, Haji Muhammad, yang lebih dikenal sebagai Tuanku Tambusi juga meruntuhkan candi-candi dan batunya kemudian dimanfaatkan untuk membangun masjid dan benteng-benteng.
Untuk mengungkap tentang keberadaan Kerajaan Sahe/Sanghela itu, maka perlu diadakan penelitian secara arkeologi ke daerah Paya Seutui yang disebut H M Zainuddin tersebut. Dalam makalahnya H M Zainuddin mengatak pernah ada temuan sisa-sisa kerajaan Sahe/Sanghela itu di kawasan persawahan di Paya Seutui, namun ia tidak jelas menyebutkan di Paya Seutui bagian mana itu ditemukan.
Untuk mengetahui keberadaan para pendiri dan penduduk Kerajaan Sahe/Sanghela tersebut, informasi dari asal-usul kerajaan Poli/Pedir di Kabupaten Pidie sekarang mungkin bisa membantu, karena keberadaan negeri Meureudu dan Negeri Pedir keduanya tak bisa dipisahkan.
Selama ini kita mengetahui asal mula daerah Pidie sekarang adalah Kerajaan Poli atau Pedir, tapi ternyata jauh sebelumnya sudah ada Kerajaan Sama Indra sebagai cikal bakalnya. Kuat dugaan, Kerajaan Sama Indra ini berkembang pada waktu yang sama dengan kerajaan Sahe/Sanghela di Meureudu atau bisa jadi satu kesatuan yang hidup saling berdampingan.
Informasi tentang keberadaan Kerajaan Sama Indra ini diungkap oleh sejarawan lainnya, M Junus Djamil dalam sebuah buku yang disusun dengan ketikan mesin tik. Buku dengan judul Silsilah Tawarick Radja-radja Kerajaan Aceh itu diterbitkan oleh Adjdam-I/Iskandar Muda tidak lagi jelas tahun penerbitnya. Tapi pada kata pengantar yang ditulis dengan ejaan lama oleh Perwira Adjudan Djendral Kodam-I/Iskandar Muda, T Muhammad Ali, tertera 21 Agustus 1968.
Buku setebal 57 halaman itu pada halaman 24 berisi tentang sejarah Negeri Pidie/Sjahir Poli. Kerajaan ini digambarkan sebagai daerah dataran rendah yang luas dengan tanah yang subur, sehingga kehidupan penduduknya makmur.
M Junus Djamil menyebutkan batas-batas kerajaan ini meliputi, sebelah timur dengan Kerajaan Samudra/Pasai, sebelah barat dengan Kerajaan Aceh Darussalam, sebelah selatan dengan pegunungan, serta dengan selat Malaka di sebelah utara. Bila merujuk pada batas yang disebutkan tersebut, berarti kerajaan Sahe/Sanghela termasuk dalam wilayah kerjaan Sama Indra di bagian timur.
Suku yang mendiami kerajaan ini berasal dari Mon Khmer yang datang dari Asia Tenggara yakni dari Negeri Campa. Suku Mon Khmer itu datang ke Poli beberapa abad sebelum masehi. Rombongan ini dipimpin oleh Sjahir Pauling yang kemudian dikenal sebagai Sjahir Poli. Mereka kemudian berbaur dengan masyarakat sekitar yang telah lebih dahulu mendiami kawasan tersebut.
Setelah berlabuh dan menetap di kawasan itu, Sjahir Poli mendirikan sebuah kerajaan yang dinamai Kerajaan Sama Indra. Waktu itu mereka masih menganut agama Budha Mahayana atau Himayana. Oleh M Junus Djamil diyakini dari agama ini kemudian masuk pengaruh Hindu.
Tentang kedatangan bangsa Mon Khmer itu juga diungkapkan H Muhammad Said dalam makalah sejarahnya, Wajah Rakyat Aceh dalam Lintasan Sejarah, pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II, Agustus 1972 Ia menjelaskan, pada tahun 1891, seorang peneliti asing bernama G K Nieman sudah menemukan 150 kata dari bahasa Campa dalam bahasa Aceh. Demikian juga dengan bahasa Khmer (Kamboja) tetapi yang sangat dominan adalah bahasa Melayu dan bahasa Arab.
Sementara tentang pengaruh Hindu di Aceh pernah diungkapkan oleh sejarawan Belanda JC Van Luer, yang mengatakan bahwa sejarah dan budaya Aceh sebelum kedatangan Islam dan bangsa barat telah terisi dengan landasan Hindu-sentris (Indonesia Trade and Society, hal 261)
Lama kelamaan Kerajaan Sama Indra pecah mejadi beberapa kerajaan kecil. Seperti pecahnya Kerajaan Indra Purwa (Lamuri) menjadi Kerajaan Indrapuri, Indrapatra, Indrapurwa dan Indrajaya yang dikenal sebagai kerajaan Panton Rie atau Kantoli di Lhokseudu. Bisa jadi juga, Kerjaan Sahe/Sanghela berdiri setelah Kerajaan Sama Indra ini pecah menjadi beberapa kerajaan kecil, hingga kemudian membentuk sebuah kerajaan tersendiri.
Kala itu Kerajaan Sama Indra menjadi saingan Kerajaan Indrapurba (Lamuri) di sebelah barat dan kerajaan Plak Plieng (Kerajaan Panca Warna) di sebelah timur. Kerajaan Sama Indra mengalami goncangan dan perubahan yang berat kala itu. Menurut M Junus Djamil, pada pertengahan abad ke-14 masehi penduduk di Kerajaan Sama Indra beralih dari agama lama menjadi pemeluk agama Islam, setelah kerajaan itu diserang oleh Kerajaan Aceh Darussalam yang dipimpin Sultan Mansyur Syah (1354 – 1408 M). Selanjutnya, pengaruh Islam yang dibawa oleh orang-orang dari Kerajaan Aceh Darussalam terus mengikis ajaran hindu dan budha di daerah tersebut.
Setelah kerajaan SamaIndra takluk pada Kerajaan Aceh Darussalam, makan sultan Aceh selanjutnya, Sultan Mahmud II Alaiddin Johan Sjah mengangkat Raja Husein Sjah menjadi sultan muda di negeri Sama Indra yang otonom di bawah Kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan Sama Indra kemudian berganti nama menjadi Kerajaan Pedir, yang lama kelamaan berubah menjadi Pidie seperti yang dikenal sekarang.
Meski sebagai kerajaan otonom di bawah Kerajaan Aceh Darussalam, peranan raja negeri Pidie tetap dipererhitungkan. Malah, setiap keputusan Majelis Mahkamah Rakyat Kerajaan Aceh Darussalam, sultan tidak memberi cap geulanteu (stempel halilintar) sebelum mendapat persetujuan dari Laksamana Raja Maharaja Pidie. Maha Raja Pidie beserta uleebalang syik dalam Kerajaan Aceh Darussalam berhak mengatur daerah kekuasaannya menurut putusan balai rakyat negeri masing-masing.
Masih menurut M Junus Djamil, setelah Sultan Mahmud II Alaiddin Jauhan Syah raja Kerajaan Aceh Darussalam Mangkat, maka Sultan Husain Syah selaku Maharaja Pidie diangkat sebagai penggantinya. Ia memerintah Kerajaan Aceh dari tahun 1465 sampai 1480 Masehi. Kemudian untuk Maharaja Pidie yang baru diangkat anaknya yang bernama Malik Sulaiman Noer. Sementara putranya yang satu lagi, Malik Munawar Syah diangkat menjadi raja muda dan laksamana di daerah timur, yang mencakup wilayah Samudra/Pase, Peureulak, Teuminga dan Aru dengan pusat pemerintahan di Pangkalan Nala (Pulau Kampey).
Kabupaten Pidie memiliki 23 kecamatan dan 730 gampong dengan kode pos 24115-24186 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 378.278 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 183.675 pria dan 194.603 wanita (rasio 94,38). Dengan luas daerah 316.924 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 133 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 437.740 jiwa dengan luas wilayahnya 3.086,95 km² dan sebaran penduduk 142 jiwa/km².
Dapatkan SIA Surat Izin Alat Truck Crane dan Surat Izin Operator Truck Crane di:
-
KAB. ALOR,NUSA TENGGARA TIMUR
-
KOTA TANJUNG BALAI,SUMATERA UTARA
-
Kabupaten Jayawijaya,Papua Pegunungan
-
KAB. JEMBRANA,BALI
-
KAB. TANA TORAJA,SULAWESI SELATAN
-
KOTA TASIKMALAYA,JAWA BARAT
-
KAB. SUMENEP,JAWA TIMUR
-
KAB. BOJONEGORO,JAWA TIMUR
-
KAB. PURBALINGGA,JAWA TENGAH
-
KAB. TEBO,JAMBI
-
KAB. PULAU TALIABU,MALUKU UTARA
-
KAB. SAMPANG,JAWA TIMUR
-
KAB. LOMBOK TIMUR,NUSA TENGGARA BARAT
-
KAB. BERAU,KALIMANTAN TIMUR
-
KAB. TABANAN,BALI
-
KAB. BOLAANG MONGONDOW UTARA,SULAWESI UTARA
-
KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,SUMATERA SELATAN
-
KAB. JAYAWIJAYA,PAPUA
-
KOTA SUKABUMI,JAWA BARAT
-
KAB. BONE BOLANGO,GORONTALO
-
KAB. NIAS,SUMATERA UTARA
-
Kabupaten Deiyai.,Papua Tengah
-
KAB. MANDAILING NATAL,SUMATERA UTARA
-
KAB. BANTUL,DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
-
KOTA PEKANBARU,RIAU
-
KAB. MAROS,SULAWESI SELATAN
-
KOTA GUNUNGSITOLI,SUMATERA UTARA
-
KAB. LANNY JAYA,PAPUA
-
KOTA BENGKULU,BENGKULU
-
KAB. ACEH TAMIANG,ACEH
Kesimpulan
SIA dan SIO adalah sertifikat kelayakan yang sangat penting dalam industri konstruksi dan manufaktur. Kedua sertifikat ini tidak hanya meningkatkan keselamatan kerja tetapi juga efisiensi operasional dan kualitas produksi. Dengan mematuhi standar kelayakan dan terus mengembangkan kompetensi operator, perusahaan dapat mencapai keberhasilan jangka panjang dan menjaga reputasi yang baik di mata pelanggan dan regulator.