Apa perbedaan Ska dan SKK? Perbandingan Lengkap
Cut Hanti
1 day ago

Apa perbedaan Ska dan SKK? Perbandingan Lengkap

Apa perbedaan Ska dan SKK? Dalam dunia konstruksi, pemahaman perbedaan antara SKA (Sertifikat Keahlian) dan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) sangat penting. Artikel ini akan membahas perbedaan, tugas, keuntungan, dan semua informasi yang perlu Anda ketahui tentang SKA dan SKK di bidang konstruksi.

Apa perbedaan Ska dan SKK? Perbandingan Lengkap perbedaan Ska dan SKK

Gambar Ilustrasi Apa perbedaan Ska dan SKK? Perbandingan Lengkap

Apa perbedaan Ska dan SKK? Dalam dunia konstruksi, pemahaman perbedaan antara SKA (Sertifikat Keahlian) dan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja) sangat penting. Artikel ini akan membahas perbedaan, tugas, keuntungan, dan semua informasi yang perlu Anda ketahui tentang SKA dan SKK di bidang konstruksi.

Baca Juga: Mata Elang K3: Inspeksi Lokasi Kerja Aman oleh Ahli K3 Umum!

Apa perbedaan Ska dan SKK?

Dalam dunia konstruksi, dua istilah yang sering kali menjadi pusat perhatian adalah SKA (Sertifikat Keahlian) dan SKK (Sertifikat Kompetensi Kerja). Keduanya memiliki peran penting, tetapi adakah perbedaan antara keduanya? Apa yang sebenarnya dimaksud dengan SKA dan SKK? Artikel ini akan membahas perbedaan esensial antara keduanya dan mengapa pemahaman terhadap keduanya penting dalam industri konstruksi.

Perbedaan Esensial

Pertama-tama, mari kita bahas perbedaan esensial antara SKA dan SKK. SKA, yang merupakan singkatan dari Sertifikat Keahlian, lebih menekankan pada aspek keahlian dan pengetahuan teknis seseorang dalam bidang konstruksi. SKA diberikan kepada individu yang telah memenuhi syarat dalam hal keahlian khusus, seperti kemampuan teknis tertentu atau pengetahuan mendalam tentang proses konstruksi. Di sisi lain, SKK atau Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bentuk sertifikasi yang lebih komprehensif. SKK mencakup tidak hanya keahlian teknis, tetapi juga aspek keterampilan dan kemampuan kerja secara keseluruhan. Dengan kata lain, SKK mencakup SKA dan SKT (Sertifikat Keterampilan), menggabungkan keduanya menjadi satu kesatuan yang lebih luas. Ini berarti bahwa SKK lebih komprehensif dalam menilai kemampuan individu dalam industri konstruksi.

Kenapa Ini Penting dalam Konstruksi?

Penting untuk memahami perbedaan antara SKA dan SKK dalam konteks industri konstruksi. Hal ini karena pemilihan sertifikasi yang tepat dapat berdampak signifikan pada karir Anda di dunia konstruksi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemahaman ini penting:

Mengukur Kompetensi

Dalam konstruksi, tingkat kompetensi seseorang adalah faktor yang sangat penting. SKA dan SKK membantu mengukur sejauh mana seseorang memiliki kualifikasi dan kemampuan untuk bekerja di berbagai aspek proyek konstruksi. Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, Anda dapat memilih sertifikasi yang sesuai dengan tingkat kompetensi Anda.

Penempatan Pekerjaan yang Tepat

Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara SKA dan SKK membantu pengusaha dan perusahaan konstruksi dalam menempatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian individu. Ini memungkinkan pengoptimalan sumber daya dan pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan proyek.

Peningkatan Kualitas Konstruksi

Dengan memiliki tenaga kerja yang memiliki sertifikasi yang sesuai, proyek konstruksi memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi. SKK yang komprehensif mencakup semua aspek yang diperlukan dalam proyek konstruksi, sehingga membantu meningkatkan tingkat keselamatan dan efisiensi.

Perkembangan Karir

Bagi individu, pemilihan sertifikasi yang tepat dapat membuka peluang perkembangan karir yang lebih baik. SKA dan SKK dapat menjadi landasan untuk memperoleh peran dan tanggung jawab yang lebih besar dalam proyek konstruksi. Jadi, saat Anda melangkah dalam dunia konstruksi, pastikan Anda memahami perbedaan antara SKA dan SKK. Ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk karir Anda dalam industri ini.

Baca Juga:

Tugas dan Tanggung Jawab

Setelah memahami perbedaan antara SKA dan SKK, penting juga untuk mengetahui apa tugas dan tanggung jawab yang melekat pada memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) di bidang konstruksi. SKK bukan hanya selembar kertas, melainkan membawa sejumlah tanggung jawab yang signifikan.

Memastikan Kualitas Konstruksi

Salah satu tugas utama pemegang SKK adalah memastikan kualitas konstruksi yang tinggi. Mereka harus mengawasi setiap tahap proyek, memastikan bahwa semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini mencakup memeriksa bahan bangunan, metode konstruksi, dan mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul selama proyek berlangsung.

Menjamin Keselamatan

Keselamatan adalah prioritas utama dalam konstruksi. Pemegang SKK memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua aspek proyek konstruksi berjalan tanpa risiko yang tidak perlu. Mereka harus mengidentifikasi potensi bahaya, mengawasi pemakaian peralatan pelindung diri, dan mengambil tindakan cepat jika terjadi situasi berbahaya.

Mengelola Proyek

Pemegang SKK seringkali memiliki peran dalam pengelolaan proyek konstruksi. Mereka harus mengoordinasikan berbagai tim pekerja, memastikan alokasi sumber daya yang efisien, dan mengikuti jadwal proyek. Pengelolaan proyek yang baik membantu memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan anggaran.

Mengikuti Regulasi dan Standar

Dalam dunia konstruksi, terdapat banyak regulasi dan standar yang harus diikuti. Pemegang SKK harus memahami semua aturan ini dan memastikan bahwa proyek konstruksi mematuhi semua persyaratan hukum dan teknis. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang peraturan konstruksi, perizinan, dan peraturan keselamatan. Pemegang SKK memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga kualitas, keselamatan, dan efisiensi proyek konstruksi. Oleh karena itu, sertifikasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis, tetapi juga komitmen terhadap standar tinggi dalam industri konstruksi.

Baca Juga: Panduan Lengkap Riksa Uji dan Jasa Ubah Plat Kendaraan: Hitam ke Kuning dan Sebaliknya

Keuntungan Memiliki Apa perbedaan Ska dan SKK?

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan SKA dan SKK, serta tugas dan tanggung jawab yang melekat, penting untuk mengevaluasi manfaat apa yang bisa Anda peroleh dengan memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) dalam industri konstruksi.

Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi

Mungkin manfaat yang paling jelas dari memiliki SKK adalah peningkatan kualitas dan kompetensi dalam pekerjaan Anda. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa Anda telah lulus uji kompetensi dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan dalam industri konstruksi. Ini dapat membuka pintu untuk pekerjaan yang lebih baik dan peluang karir yang lebih besar.

Sebagai Pengakuan dan Bukti Resmi

SKK adalah bentuk pengakuan resmi terhadap kemampuan Anda dalam dunia konstruksi. Ini adalah bukti konkret yang dapat Anda tunjukkan kepada pengusaha, klien, dan rekan kerja bahwa Anda memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Ini dapat memberikan kepercayaan tambahan dalam menjalankan tugas Anda.

Digunakan untuk Mendapatkan Jabatan Tertentu

Di dunia konstruksi, terdapat berbagai jabatan yang memerlukan pemegang SKK. Contohnya, PJBU (Penanggung Jawab Badan Usaha), PJSKBU (Penanggung Jawab Sub Klasifikasi Badan Usaha), dan PJTBU (Penanggung Jawab Teknis Badan Usaha). Dengan memiliki SKK yang sesuai, Anda memenuhi syarat untuk mengambil peran-peran ini, yang sering kali berkaitan dengan tanggung jawab yang besar dalam proyek konstruksi.

Dokumen Persyaratan Pembuatan SBU

SBU (Sertifikat Badan Usaha) dalam industri konstruksi juga membutuhkan pemegang SKK. SKK menjadi salah satu dokumen persyaratan penting untuk mendapatkan SBU. Dengan memiliki SKK yang tepat, Anda dapat mempermudah proses perizinan bisnis Anda.

Dokumen Persyaratan Lelang Proyek Konstruksi

Jika Anda berencana untuk mengikuti lelang proyek konstruksi, pemegang SKK memiliki keuntungan tersendiri. Banyak lelang memerlukan pemegang SKK dalam persyaratan dokumen lelang. Dengan memiliki SKK yang sesuai, Anda dapat bersaing dalam lelang-proyek konstruksi yang lebih banyak. Ini adalah beberapa manfaat utama yang bisa Anda peroleh dengan memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) dalam industri konstruksi. Sertifikasi ini bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga tentang meningkatkan kemampuan Anda, mendapatkan pengakuan resmi, dan membuka peluang karir yang lebih besar.

Baca Juga:

Daftar Jabatan Kerja, Klasifikasi, dan Sub Klasifikasi SKK Konstruksi

Berdasarkan Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021, Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) untuk tenaga kerja konstruksi memiliki kualifikasi yang berbeda-beda. Ini memungkinkan pemegang SKK untuk memilih jenjang yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman mereka. Berikut adalah daftar jabatan kerja, klasifikasi, dan sub klasifikasi SKK Konstruksi:

Kualifikasi Ahli

Jenjang 7, 8, dan 9

Kualifikasi Teknisi atau Analis

Jenjang 4, 5, dan 6

Kualifikasi Operator

Jenjang 1, 2, dan 3 Penetapan kualifikasi tenaga kerja ini dilakukan melalui proses sertifikasi kompetensi dan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang terlisensi oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dan tercatat di LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi).

Baca Juga:

Batas Kepemilikan SKK Konstruksi

Ada batasan yang berlaku untuk jumlah SKK Konstruksi yang bisa dimiliki oleh tenaga kerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021, berikut adalah batasan kepemilikan SKK Konstruksi:

Kualifikasi Operator

Paling banyak 5 (lima) SKK Konstruksi pada 3 (tiga) klasifikasi yang berbeda.

Kualifikasi Teknisi atau Analis

Paling banyak 5 (lima) SKK Konstruksi pada 2 (dua) klasifikasi yang berbeda.

Kualifikasi Ahli

Paling banyak 5 (lima) SKK Konstruksi pada 2 (dua) klasifikasi yang berbeda. Dengan batasan ini, tenaga kerja dapat memiliki berbagai SKK Konstruksi yang sesuai dengan kualifikasi mereka, tetapi dalam jumlah terbatas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Rahasia Sukses Bisnis: Mengapa Sertifikasi ISO Menjadi Kunci Keberhasilan Perusahaan Modern?

Uji Kompetensi SKK Konstruksi

Proses perolehan SKK Konstruksi melibatkan uji kompetensi sesuai dengan ruang lingkup atau skema sertifikasi yang ditetapkan oleh LSP yang telah terlisensi oleh BNSP dan tercatat di LPJK. Uji kompetensi ini adalah tahap penting dalam mendapatkan SKK Konstruksi. Proses uji kompetensi ini dapat dilakukan di lokasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) terdekat. Uji kompetensi ini mencakup berbagai metode, termasuk uji tulis, uji praktik atau observasi lapangan, dan wawancara. Kegiatan uji kompetensi ini dilakukan terhadap semua permohonan SKK Konstruksi, termasuk permohonan baru, perpanjangan, dan kenaikan jenjang.

Baca Juga: Diklat K3: Panduan Lengkap, Manfaat, dan Cara Mengikuti Pelatihan Keselamatan Kerja

Masa Berlaku SKK Konstruksi

Setelah berhasil mendapatkan SKK Konstruksi, pemegangnya perlu memahami tentang masa berlaku sertifikat ini. Masa berlaku SKK Konstruksi adalah 5 (lima) tahun sejak diterbitkan. Ini berarti bahwa setelah 5 tahun, pemegang SKK harus melakukan perpanjangan untuk mempertahankan sertifikatnya.

Baca Juga: Nyawa vs Proyek: Rahasia K3 Sukses EPC, Cegah Tragedi!

Masa Berlaku dan Perpanjangan SKK Konstruksi

Masa berlaku SKK Konstruksi adalah 5 tahun. Dengan kata lain, sertifikat ini wajib diperpanjang sebelum habis masa berlakunya. Khusus untuk SKK Konstruksi dengan kualifikasi Ahli, pemegangnya juga wajib memenuhi kecukupan persyaratan nilai kredit pada keprofesian berkelanjutan (PKB). Ini adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa pemegang SKK tetap memenuhi standar kompetensi yang diperlukan dalam industri konstruksi dan tetap relevan dengan perkembangan dalam bidang ini.

Baca Juga: Riksa Uji dan SIA/SILO Mesin Frais: Panduan Lengkap Kepatuhan dan Keselamatan di Industri Manufaktur

Syarat Administrasi SKK Konstruksi

Untuk memperoleh atau memperpanjang SKK Konstruksi, ada beberapa syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh para pemohon. Beberapa syarat ini termasuk: Kartu Tanda Penduduk (KTP) - E-KTP Ijazah Legalisir (Sekolah/kampus/notaris) NPWP Foto terbaru Kartu Tanda Anggota (KTA) sesuai Asosiasi Profesi yang diajukan di Portal Surat Keterangan Pengalaman Kerja/Referensi kerja (sesuai dengan jumlah tahun pengalaman yang dipersyaratkan) Sertifikat Kompetensi Kerja – PUPR|LPJK|BNSP *) Khusus perpanjangan harus melampirkan SKK lama Pemenuhan syarat administrasi ini adalah langkah awal yang penting dalam proses perolehan atau perpanjangan SKK Konstruksi.

Baca Juga: Riksa Uji dan SIA/SILO Mesin Bubut: Keamanan dan Kepatuhan Industri

Syarat Pengalaman SKK Konstruksi

Selain syarat administrasi, syarat pengalaman juga memainkan peran penting dalam memenuhi kualifikasi untuk SKK Konstruksi. Berdasarkan jenjang pendidikan, berikut adalah syarat pengalaman yang berlaku:

Jenjang 1

Jika Anda lulusan SD, maka minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan Non Pendidikan, maka minimal 2 tahun pengalaman.

Jenjang 2

Jika Anda lulusan SMK, maka minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMA, minimal 1 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SD, minimal 2 tahun pengalaman.

Jenjang 3

Jika Anda lulusan D1/SMK Plus, minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMK, minimal 3 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMA, minimal 4 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SD, minimal 5 tahun pengalaman.

Jenjang 4

Jika Anda lulusan D2, minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan D1/SMK, minimal 2 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMK, minimal 4 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMA, minimal 6 tahun pengalaman.

Jenjang 5

Jika Anda lulusan D3, minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan D2, minimal 4 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan D1/SMK, minimal 8 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMK, minimal 10 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan SMA, minimal 12 tahun pengalaman.

Jenjang 6

Jika Anda lulusan S1/S1 Terapan/D4, minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan D3, minimal 4 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan D2, minimal 8 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan D1, minimal 12 tahun pengalaman.

Jenjang 7

Jika Anda lulusan S1/S1 Terapan/D4 Terapan, minimal 2 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan S1/S1 Terapan/D4 Terapan yang pernah mengikuti pelatihan, minimal 0 tahun pengalaman. Jika Anda lulusan Pendidikan Profesi, minimal 0 tahun pengalaman.

Jenjang 8

Jika Anda lulusan S1/S1 Terapan/D4 Terapan, minimal 12 tahun. Jika memiliki Sertifikat Pendidikan Profesi, minimal 10 tahun. Jika Anda lulusan Magister/Magister Terapan/S2/S2 Terapan/Pendidikan Spesialis 1, pengalaman minimal 0 tahun pengalaman.

Jenjang 9

Jika Anda lulusan S1/S1 Terapan/D4 Terapan, minimal 12 tahun pengalaman. Jika memiliki Sertifikat Pendidikan Profesi, minimal 10 tahun pengalaman. Jika S2/S2 Terapan/Pendidikan Spesialis 1, pengalaman minimal 8 tahun. Jika Anda lulusan Doktor/Doktor Terapan/Pendidikan Spesialis, minimal 2 tahun pengalaman. Pemenuhan syarat pengalaman ini adalah salah satu faktor utama dalam penentuan jenjang SKK Konstruksi yang dapat Anda peroleh.

Baca Juga: Cek Fakta P5 Resmi Dihapus Mendikdasmen Abdul Muti

Biaya Sertifikasi SKK Konstruksi

Biaya sertifikasi SKK Konstruksi dapat bervariasi tergantung pada jenjang sertifikasi, jumlah klasifikasi/sub klasifikasi yang diambil, dan biaya administrasi dari LSP yang melakukan uji kompetensi. Biaya ini termasuk biaya pendaftaran, biaya uji kompetensi, dan biaya administrasi. Jumlah pasti biaya ini dapat berbeda di setiap LSP, sehingga sangat disarankan untuk menghubungi LSP yang terdaftar dan berkonsultasi dengan mereka untuk mendapatkan informasi terbaru tentang biaya sertifikasi SKK Konstruksi.

Baca Juga: Pelatihan K3: Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kesimpulan

Sertifikat Keahlian (SKA) dan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) memiliki peran penting dalam industri konstruksi. SKA lebih berfokus pada keahlian teknis, sementara SKK mencakup aspek keterampilan dan kompetensi kerja secara keseluruhan. Pemahaman perbedaan di antara keduanya penting untuk pemilihan sertifikasi yang tepat dalam industri ini. Pemegang SKK Konstruksi memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas, keselamatan, dan efisiensi dalam proyek konstruksi. Mereka juga memiliki banyak peluang karir dan manfaat lainnya, termasuk persyaratan lelang proyek konstruksi dan persyaratan SBU. Sertifikasi ini memiliki masa berlaku 5 tahun dan harus diperpanjang untuk mempertahankan statusnya. Syarat administrasi dan pengalaman yang sesuai harus dipenuhi, dan biaya sertifikasi dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Untuk memahami persyaratan dan proses sertifikasi SKK Konstruksi secara lebih rinci, sangat disarankan untuk menghubungi LSP yang terdaftar dan berlisensi oleh BNSP serta tercatat di LPJK untuk mendapatkan panduan yang akurat dan terkini. Dengan memiliki SKK Konstruksi yang sesuai, Anda dapat membuka pintu untuk peluang karir yang lebih baik dan berkontribusi pada industri konstruksi yang berkualitas.

About the author
ijinalat.com Sebagai penulis artikel di IzinBerusaha.com

Cut Hanti

Cut Hanti adalah seorang konsultan bisnis profesional yang berpengalaman di perusahaan ijinalat.com. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan berbagai pengalaman dalam dunia bisnis, Cut Hanti telah membantu banyak klien meraih kesuksesan dan pertumbuhan yang signifikan.

Sebagai konsultan bisnis, Cut Hanti memiliki kemampuan analitis yang luar biasa. Dia dapat menganalisis masalah yang kompleks dengan cepat dan mengidentifikasi peluang-peluang strategis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Kepiawaiannya dalam mengumpulkan dan menganalisis data bisnis memungkinkan dia untuk memberikan rekomendasi yang tepat dan solusi yang inovatif.

Cut Hanti dikenal dengan keterampilan komunikasinya yang luar biasa. Dia dapat berkomunikasi dengan jelas dan persuasif dengan semua tingkatan dalam organisasi, mulai dari eksekutif hingga staf. Kemampuannya dalam memahami kebutuhan klien dan menyampaikan ide-ide kompleks dengan bahasa yang sederhana membuatnya menjadi konsultan yang sangat berharga bagi para klien.

Selain itu, Cut Hanti juga memiliki bakat dalam memimpin tim. Dia dapat menginspirasi dan memotivasi anggota tim untuk mencapai hasil terbaik. Kemampuannya dalam menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung membantu menciptakan atmosfer yang produktif dan harmonis di tempat kerja.

Sebagai seorang profesional yang selalu haus akan pengetahuan, Cut Hanti terus mengembangkan diri dalam industri yang selalu berubah. Dia rajin mengikuti perkembangan terkini dan tren bisnis untuk memastikan bahwa klien-kliennya selalu mendapatkan strategi terbaik dan terbaru untuk menghadapi tantangan bisnis yang beragam.

Dengan pengalaman, keterampilan, dan dedikasinya dalam membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis mereka, Cut Hanti telah membuktikan diri sebagai salah satu konsultan bisnis terbaik di industri ini. Klien-kliennya selalu merasa percaya dan yakin bahwa mereka berada dalam tangan yang tepat ketika bekerja dengan Cut Hanti.

Jika Anda mencari konsultan bisnis yang handal dan berkomitmen untuk membantu perusahaan Anda tumbuh dan berkembang, tidak perlu mencari lebih jauh. Hubungi Cut Hanti di ijinalat.com untuk mendapatkan panduan dan solusi bisnis yang efektif dan inovatif.

Tim ijinalat.com membantu melakukan Persiapan Tender Perusahaan

Dari perencaan sampai dengan persiapan dokumen tender dengan tujuan untuk Memenangkan Proyek

Perusahaan konsultan bisnis kami, ijinalat.com, berpengalaman dalam memberikan solusi bisnis yang inovatif dan efektif untuk perusahaan di berbagai industri. Tim kami yang terdiri dari para ahli di bidang strategi, keuangan, dan operasi akan bekerja sama dengan Anda untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Kami menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda, termasuk analisis pasar, perencanaan strategis, dan pengembangan bisnis. Dengan pengalaman kami yang luas dan metode yang teruji, kami yakin dapat membantu perusahaan Anda untuk tumbuh dan berkembang lebih sukses.

Related Articles

Konsultasikan dengan kami

supaya dapat mengikuti jadwal tender

IjinAlat.com Proses SKK Konstruksi cepat dan memuaskan

Jangan sampai hanya karena selembar kertas yang belum terpenuhi, Anda harus menghadapi kegagalan tender. Banyak perusahaan mengalami hambatan hanya karena persyaratan administratif yang belum lengkap.

Bayangkan, saat kesempatan besar ada di depan mata, Anda malah terhalang karena dokumen perizinan belum sesuai. Tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat mengurangi reputasi perusahaan Anda.

Kini, semua cara melengkapi persyaratan perizinan dasar hingga izin operasional tersedia di sini! Lengkapi izin dasar seperti AKTA pendirian atau perubahan, NIB dengan penetapan KBLI yang tepat, hingga izin operasional di semua sektor yang Anda jalankan. Pastikan perusahaan Anda siap bersaing di semua tender!

Terjamin
Sertifikat terjamin keasliannya dan dapat dicek online
Proses Cepat
Dengan puluhan tahun pengalaman kami, proses menjadi lebih cepat
Free Konsultasi
Konsultasi gratis sesuai dengan kebutuhan
24/7 Support
Contact us 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Pendirian PT/CV

Pendirian PT/CV. Mendirikan sebuah badan usaha atas usaha yang akan / sedang anda jalankan, adalah keputusan yang tepat dan sebuah LANGKAH BESAR. Namun, jangan hanya sekedar membuat wadahnya saja, tetapi juga bagaimana proyek-proyek yang akan anda jalankan kedepan sudah tertuang diawal didalam legalitas badan usaha.

Bagaimana cara kami membantu Perusahaan Anda mendapatkan Surat Izin Alat atau Surat Keterangan Riksa Uji K3 Alat atau Surat Ijin Laik Operasi (SILO)?

Surat Izin Alat atau Surat Keterangan Riksa Uji K3 Alat atau Surat Ijin Laik Operasi (SILO) menjadi salah satu syarat untuk mengajukan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK) Kementerian PUPR.

  • 01. Business Goal

    Ceritakan kepada kami, goal bisnis Anda.

    • Mau ambil kualifikasi kontraktor atau konsultan
    • Kapan akan mengikuti tender
    • Tender apa yang akan diikuti
  • 02. Review kebutuhan teknis

    • Data penjualan tahunan;
    • Data kemampuan keuangan/nilai aset;
    • Data ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
    • Data kemampuan dalam menyediakan Peralatan konstruksi;
    • Data penerapan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001;
    • Data keanggotaan asosiasi BUJK yang terdaftar di LPJK.
  • 03. Tenaga Ahli & Peralatan

    Apakah sudah memiliki tenaga ahli dan peralatan pendukung konstruksi

    Kami dapat membantu proses SKK - Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi dan pemenuhan Peralatan

    Termasuk Ijin Operator (SIO) dan Ijin Alatnya (SIA)

  • 04. Proses SBU

    SBU Jasa Konstruksi ini dikeluarkan oleh LSBU atau Lembaga Sertifikat Badan Usaha yang di Akreditasi oleh LPJK PUPR

    • BUJK Nasional
    • BUJK PMA
    • BUJK Asing