Hoist Crane vs Overhead Crane: Beda Jenis, Beda Aturan & Risiko di Lapangan!
Cut Hanti
1 day ago

Hoist Crane vs Overhead Crane: Beda Jenis, Beda Aturan & Risiko di Lapangan!

Pahami perbedaan antara hoist crane dan overhead crane. Jangan sampai salah pilih dan salah urus sertifikasi. Ini panduan lengkapnya!

Hoist Crane vs Overhead Crane: Beda Jenis, Beda Aturan & Risiko di Lapangan! Hoist Crane vs Overhead Crane: Beda Jenis, Beda Aturan & Risiko di Lapangan!

Gambar Ilustrasi Hoist Crane vs Overhead Crane: Beda Jenis, Beda Aturan & Risiko di Lapangan!

Bapak/Ibu para profesional, manajer proyek, dan praktisi K3, pernahkah Anda melihat alat pengangkat raksasa di pabrik atau gudang dan berpikir, "Apa sih bedanya dengan yang lain?" Seringkali, istilah hoist crane dan overhead crane digunakan secara bergantian, seolah-olah keduanya sama. Padahal, ada perbedaan fundamental yang sangat krusial, terutama dari sisi fungsi, desain, dan yang paling penting, regulasi keselamatan. Ironisnya, sebuah laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan bahwa kecelakaan akibat kelalaian penggunaan alat angkat dan angkut masih sering terjadi, dan sebagian besar disebabkan oleh ketidakpahaman mendalam tentang jenis alat, kapasitas, dan prosedur pengoperasiannya. Kesalahan dalam memilih atau mengurus sertifikasi alat ini bisa berakibat fatal, mulai dari kerusakan material, kerugian finansial, hingga yang paling tragis, hilangnya nyawa. Memahami perbedaan antara Hoist Crane dan Overhead Crane dalam SIA bukan sekadar pengetahuan teknis, tapi fondasi untuk menjaga keselamatan dan produktivitas di tempat kerja.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas perbedaan antara Hoist Crane dan Overhead Crane, termasuk peran mereka dalam Surat Izin Alat (SIA) dan Surat Izin Laik Operasi (SILO). Saya akan berbagi pengalaman pribadi saat menginspeksi berbagai pabrik dan gudang, menemukan kasus-kasus di mana ketidakpahaman ini menjadi akar masalah. Kita akan bedah dari sisi definisi, komponen, aplikasi, hingga aspek legalitasnya. Tujuannya adalah agar Anda memiliki pemahaman yang komprehensif, sehingga bisa membuat keputusan yang tepat, baik saat membeli, mengoperasikan, maupun mengurus perizinan alat-alat ini. Dengan pengetahuan yang benar, Anda tidak hanya melindungi aset perusahaan, tetapi juga nyawa para pekerja. Mari kita mulai bedah tuntas topik yang sangat penting ini!

Baca Juga: K3 Keselamatan Kerja: Panduan Praktis untuk Mencegah Kecelakaan dan Tingkatkan Produktivitas

Memahami Hoist Crane: Definisi dan Mekanisme Kerja

Secara sederhana, hoist crane adalah bagian dari overhead crane. Ini adalah komponen pengangkat utama. Bayangkan hoist crane sebagai "otot" yang mengangkat dan menurunkan beban. Fungsinya sangat spesifik: hanya untuk gerakan vertikal (naik dan turun). Sebuah hoist crane terdiri dari motor, drum atau roda gigi, tali baja (wire rope) atau rantai, dan kait (hook) untuk menahan beban. Alat ini bisa dioperasikan secara manual atau dengan listrik, tergantung pada jenis dan kapasitasnya. Sebuah hoist crane bisa dipasang pada sebuah struktur stasioner, atau, yang lebih umum, bergerak di sepanjang balok penyangga.

Dalam pengalaman saya, sering kali sebuah hoist crane dianggap sebagai alat yang berdiri sendiri, padahal ia adalah sistem yang terintegrasi. Ada berbagai jenis hoist crane, seperti chain hoist yang menggunakan rantai untuk beban ringan hingga sedang, dan wire rope hoist yang menggunakan tali baja untuk beban berat. Pilihan antara keduanya sangat bergantung pada jenis pekerjaan dan kapasitas angkat yang dibutuhkan. Ketidaktepatan dalam memilih jenis hoist crane bisa memengaruhi efisiensi dan, yang lebih parah, menimbulkan risiko keselamatan. Sebuah hoist crane yang dirancang untuk rantai tidak boleh dipasangkan dengan tali baja, misalnya, karena akan merusak mekanisme pengangkat.

 

Fungsi dan Aplikasi Hoist Crane

Fungsi utama hoist crane adalah untuk mengangkat dan memindahkan beban secara vertikal. Di sebuah gudang, hoist crane bisa digunakan untuk mengangkat palet dari rak ke troli, atau sebaliknya. Di bengkel, ia bisa digunakan untuk mengangkat mesin atau komponen berat dari satu tempat ke tempat lain. Singkatnya, ia adalah solusi untuk pekerjaan angkat-mengangkat yang spesifik dan terkontrol. Ia tidak berfungsi untuk memindahkan beban secara horizontal, kecuali jika ia dipasangkan pada sebuah sistem rel atau crane yang lebih besar.

Aplikasi hoist crane sangat luas. Anda akan menemukannya di hampir semua fasilitas industri, mulai dari pabrik manufaktur, gudang, bengkel otomotif, hingga fasilitas logistik. Karena ukurannya yang relatif ringkas, hoist crane juga sering digunakan di ruang yang terbatas, di mana crane yang lebih besar tidak bisa masuk. Penggunaan yang tepat akan meningkatkan efisiensi dan meminimalkan cedera punggung yang sering terjadi akibat mengangkat beban berat secara manual. Sebuah hoist crane yang beroperasi dengan baik adalah investasi yang akan menghemat banyak uang dalam jangka panjang, dan memastikan keselamatan pekerja.

 

Komponen Utama dan Kontrol Operasi

Sebuah hoist crane memiliki beberapa komponen utama yang harus diperhatikan. Yang paling vital adalah mekanisme pengangkatnya, yang terdiri dari motor listrik, rem, dan transmisi. Rem adalah fitur keselamatan yang sangat penting; jika rem tidak berfungsi, beban bisa jatuh dan menyebabkan kecelakaan fatal. Tali baja atau rantai juga harus diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada keausan atau kerusakan. Bagian terakhir adalah kait, yang harus selalu dalam kondisi baik dan tidak cacat.

Kontrol operasi hoist crane biasanya dilakukan melalui sebuah tombol kontrol (pendant control) yang terhubung dengan kabel, atau melalui remote nirkabel. Operator harus terlatih dengan baik untuk mengendalikan alat ini, terutama dalam hal kecepatan pengangkatan dan penempatan beban. Ketidakpahaman dalam mengendalikan hoist crane bisa menyebabkan beban berayun, yang bisa merusak material atau bahkan melukai orang di sekitarnya. Ini adalah alasan mengapa sertifikasi operator sangat penting, karena ini memastikan bahwa operator memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengoperasikan alat ini dengan aman.

Baca Juga:

Mengenal Overhead Crane: Sistem Terpadu untuk Pergerakan Fleksibel

Jika hoist crane adalah "otot," maka overhead crane adalah "kerangka" dan "otak" yang memungkinkannya bergerak. Overhead crane, yang sering disebut bridge crane, adalah sebuah sistem alat angkat yang kompleks yang terdiri dari sebuah balok penyangga (bridge) yang membentang di atas area kerja, dua buah rel di kedua sisi, dan sebuah hoist crane yang bergerak di sepanjang balok tersebut. Sistem ini memungkinkan pergerakan beban secara vertikal (naik-turun) dan horizontal (maju-mundur dan kanan-kiri). Ini adalah perbedaan kunci yang membedakannya dari hoist crane yang hanya bergerak secara vertikal.

Dalam banyak kasus, overhead crane dibangun secara permanen di dalam fasilitas, seperti pabrik baja, pelabuhan, atau pabrik perakitan otomotif. Kapasitas angkatnya jauh lebih besar daripada hoist crane yang berdiri sendiri. Overhead crane dirancang untuk mengangkut beban berat dari satu area ke area lain dengan presisi dan efisiensi tinggi, tanpa perlu menggunakan forklift atau alat angkut lainnya yang bisa menghambat lalu lintas di lantai kerja. Ini adalah solusi angkat-angkut yang sangat efektif untuk pekerjaan skala besar.

 

Jenis dan Komponen Overhead Crane

Ada beberapa jenis overhead crane yang umum digunakan, seperti single girder crane (dengan satu balok penyangga) dan double girder crane (dengan dua balok penyangga). Pilihan antara keduanya bergantung pada kapasitas beban yang dibutuhkan; double girder crane umumnya digunakan untuk beban yang sangat berat dan bentangan yang lebih lebar. Masing-masing jenis memiliki komponen utama yang sama: balok penyangga (bridge), dua buah rel (runway) di kedua sisi, sebuah troli (trolley) yang bergerak di sepanjang balok penyangga, dan tentu saja, sebuah hoist crane yang terpasang pada troli.

Selain komponen-komponen utama tersebut, overhead crane juga dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan, seperti limit switch untuk mencegah beban diangkat terlalu tinggi, sensor anti-tabrakan, dan rem darurat. Perawatan yang rutin dan inspeksi berkala sangat penting untuk memastikan semua komponen ini berfungsi dengan baik. Mengabaikan perawatan bisa berakibat fatal, karena sebuah overhead crane yang rusak bisa mengancam keselamatan seluruh area kerja. Ini adalah alasan mengapa regulasi K3 sangat ketat untuk alat ini.

 

Perbedaan Hoist Crane vs. Overhead Crane

Mari kita rangkum perbedaan utamanya. Hoist crane adalah alat pengangkat vertikal, sedangkan overhead crane adalah sistem pengangkat yang lebih besar dan kompleks, yang mencakup hoist crane di dalamnya untuk pergerakan vertikal, serta troli dan balok penyangga untuk pergerakan horizontal. Bayangkan hoist crane sebagai lift di dalam gedung, sementara overhead crane adalah seluruh sistem gedung yang memungkinkan lift tersebut bergerak ke berbagai lantai dan posisi. Hoist crane bisa beroperasi secara mandiri, tetapi fungsi overhead crane tidak akan ada tanpa hoist crane yang terpasang di dalamnya.

Dari sisi aplikasi, hoist crane lebih cocok untuk pekerjaan angkat-mengangkat yang spesifik dan terbatas, sementara overhead crane digunakan untuk memindahkan beban dari satu titik ke titik lain di area yang luas. Dalam hal kapasitas, overhead crane umumnya memiliki kapasitas angkat yang jauh lebih besar. Dari sisi regulasi, keduanya membutuhkan perizinan, tetapi proses riksa uji untuk overhead crane jauh lebih kompleks karena melibatkan seluruh sistem, dari rel hingga kontrolnya. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan Anda mengurus perizinan yang tepat dan memastikan alat beroperasi dengan aman.

Baca Juga:

Aspek Legalitas: SIA dan SILO untuk Alat Angkat

Di Indonesia, pengoperasian alat angkat dan angkut diatur secara ketat oleh pemerintah, khususnya oleh Kemnaker. Setiap alat angkat, termasuk hoist crane dan overhead crane, wajib memiliki Surat Izin Alat (SIA) dan Surat Izin Laik Operasi (SILO). SIA adalah dokumen yang menyatakan bahwa alat tersebut telah diinspeksi dan disetujui untuk digunakan, sementara SILO adalah izin untuk alat yang sudah terpasang dan siap dioperasikan. Keduanya adalah dokumen legal yang harus selalu diperbarui. Mengoperasikan alat tanpa SIA atau SILO adalah pelanggaran hukum yang bisa berujung pada sanksi berat, mulai dari denda hingga penutupan operasional.

Pengalaman saya menginspeksi berbagai perusahaan menunjukkan bahwa banyak yang masih bingung dengan proses ini. Ada yang menganggap satu izin sudah cukup untuk semua alat, padahal setiap unit alat angkat harus memiliki SIA-nya sendiri. Kesalahan ini seringkali baru disadari saat ada audit dari Kemnaker. Saat itu, mereka harus menghentikan operasi dan mengurus semua dokumen yang kurang, yang bisa memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Jangan sampai Anda berada di posisi ini.

 

Proses Riksa Uji untuk SIA dan SILO

Proses riksa uji (pemeriksaan dan pengujian) adalah langkah krusial untuk mendapatkan SIA dan SILO. Proses ini dilakukan oleh petugas Pengawas Ketenagakerjaan (PJK3) yang ditunjuk oleh Kemnaker. Tim inspektor akan memeriksa semua aspek alat, mulai dari kondisi fisik, mekanisme kerja, fitur keselamatan, hingga kelengkapan dokumen teknis. Untuk overhead crane, riksa uji akan mencakup seluruh sistem, termasuk rel, balok penyangga, dan kontrolnya. Tim inspektor akan memeriksa apakah rel dipasang dengan benar, apakah ada retakan pada balok penyangga, dan apakah semua fitur keselamatan berfungsi.

Setelah riksa uji selesai, tim inspektor akan membuat laporan. Jika semua aspek memenuhi standar, Kemnaker akan menerbitkan SIA. Setelah alat terpasang, akan ada riksa uji ulang untuk menerbitkan SILO. Proses ini memastikan bahwa alat tidak hanya aman secara komponen, tetapi juga aman saat terpasang dan dioperasikan di lokasi yang spesifik. Riksa uji adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan.

Menurut laporan tahunan Kemnaker, salah satu penyebab utama penolakan permohonan SIA adalah ketidaklengkapan dokumen teknis atau kondisi alat yang tidak memenuhi standar. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan yang matang sebelum riksa uji sangatlah penting. Pastikan semua dokumen, seperti sertifikat pabrikan, riwayat perawatan, dan laporan inspeksi sebelumnya, sudah tersedia dan rapi.

Selain itu, jangan hanya mengandalkan inspeksi formal. Lakukan inspeksi harian dan mingguan secara rutin untuk memastikan alat selalu dalam kondisi prima. Catat semua temuan dan perbaikan yang dilakukan. Dokumentasi yang lengkap akan sangat membantu saat riksa uji formal dilakukan. Ini adalah bukti nyata bahwa perusahaan Anda serius dalam menjaga keselamatan dan kepatuhan.

Baca Juga:

Pentingnya Sertifikasi Operator (SIO) untuk Keselamatan

Sebuah alat angkat, secanggih apa pun, tidak akan berfungsi dengan aman jika dioperasikan oleh orang yang tidak kompeten. Di sinilah peran penting dari Sertifikat Izin Operator (SIO). SIO adalah dokumen yang menyatakan bahwa seorang operator telah dilatih dan diuji kompetensinya untuk mengoperasikan alat angkat tertentu. Setiap jenis alat, seperti hoist crane dan overhead crane, membutuhkan SIO yang spesifik. Mengoperasikan overhead crane dengan SIO untuk forklift, misalnya, adalah pelanggaran yang bisa dikenakan sanksi berat.

Pelatihan dan sertifikasi operator adalah investasi yang sangat penting. Operator yang terlatih akan lebih memahami risiko, lebih efisien dalam bekerja, dan lebih mampu mengatasi situasi darurat. Mereka tahu bagaimana cara melakukan inspeksi harian, mengenali tanda-tanda kerusakan, dan mengendalikan beban dengan presisi. Dengan memiliki operator yang bersertifikasi, Anda tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan material.

 

Manfaat Pelatihan dan Sertifikasi Operator

Pelatihan SIO tidak hanya mengajarkan operator cara mengoperasikan alat, tetapi juga membekali mereka dengan pengetahuan tentang regulasi K3, teori dasar mekanik, dan prosedur kerja yang aman. Mereka akan belajar tentang beban maksimal, radius operasi yang aman, dan prosedur darurat. Pengetahuan ini sangat berharga dan akan menjadi bekal mereka untuk bekerja dengan aman dan profesional.

Dari sisi perusahaan, memiliki operator bersertifikasi akan meningkatkan citra Anda di mata klien dan investor. Ini menunjukkan bahwa Anda serius dalam hal keselamatan dan bahwa Anda berinvestasi pada sumber daya manusia. Dalam tender proyek, ketersediaan operator bersertifikasi seringkali menjadi salah satu syarat wajib. Dengan memiliki tim yang kompeten, Anda akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.

Menurut data statistik Kemnaker, 8 dari 10 kecelakaan kerja yang melibatkan alat angkat dan angkut disebabkan oleh human error, seperti operator yang tidak terlatih atau lalai. Data ini menegaskan kembali bahwa sertifikasi operator bukanlah formalitas, tetapi sebuah keharusan untuk memastikan keselamatan di tempat kerja.

Pelatihan SIO juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan karier operator. Mereka akan memiliki kompetensi yang diakui secara nasional, yang akan membuka pintu ke lebih banyak peluang kerja dan pendapatan yang lebih baik. Ini akan meningkatkan motivasi mereka dan loyalitas terhadap perusahaan.

Baca Juga: K3 Perkantoran: Rahasia Lingkungan Kerja Aman dan Produktif untuk Semua Pegawai

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara hoist crane dan overhead crane adalah kunci untuk memastikan keselamatan dan efisiensi di tempat kerja. Hoist crane adalah komponen pengangkat vertikal, sementara overhead crane adalah seluruh sistem yang memungkinkan pergerakan beban secara vertikal dan horizontal. Keduanya membutuhkan Surat Izin Alat (SIA), Surat Izin Laik Operasi (SILO), dan operator bersertifikasi (SIO) untuk beroperasi secara legal dan aman. Kelalaian dalam mengurus perizinan ini bisa berakibat fatal dan berujung pada sanksi berat dari pemerintah.

Jangan biarkan ketidakpahaman tentang alat angkat menjadi risiko bagi bisnis Anda. Pastikan semua alat Anda memiliki SIA dan SILO yang valid, dan semua operator Anda memiliki SIO yang sesuai. Jika Anda membutuhkan bantuan untuk mengurus semua perizinan ini, percayakan pada ahlinya. Kunjungi ijinalat.com sekarang juga untuk mendapatkan layanan riksa uji dan ijin alat (SIA), Surat Ijin Laik Operasi (SILO), dan Surat Keterangan (Suket) K3 alat di seluruh Indonesia. Dengan layanan profesional mereka, Anda bisa memastikan bahwa operasi Anda berjalan dengan aman, lancar, dan sesuai regulasi. Ambil langkah proaktif, dan lindungi aset paling berharga perusahaan Anda: nyawa manusia!

About the author
ijinalat.com Sebagai penulis artikel di IzinBerusaha.com

Cut Hanti

Cut Hanti adalah seorang konsultan bisnis profesional yang berpengalaman di perusahaan ijinalat.com. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan berbagai pengalaman dalam dunia bisnis, Cut Hanti telah membantu banyak klien meraih kesuksesan dan pertumbuhan yang signifikan.

Sebagai konsultan bisnis, Cut Hanti memiliki kemampuan analitis yang luar biasa. Dia dapat menganalisis masalah yang kompleks dengan cepat dan mengidentifikasi peluang-peluang strategis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Kepiawaiannya dalam mengumpulkan dan menganalisis data bisnis memungkinkan dia untuk memberikan rekomendasi yang tepat dan solusi yang inovatif.

Cut Hanti dikenal dengan keterampilan komunikasinya yang luar biasa. Dia dapat berkomunikasi dengan jelas dan persuasif dengan semua tingkatan dalam organisasi, mulai dari eksekutif hingga staf. Kemampuannya dalam memahami kebutuhan klien dan menyampaikan ide-ide kompleks dengan bahasa yang sederhana membuatnya menjadi konsultan yang sangat berharga bagi para klien.

Selain itu, Cut Hanti juga memiliki bakat dalam memimpin tim. Dia dapat menginspirasi dan memotivasi anggota tim untuk mencapai hasil terbaik. Kemampuannya dalam menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung membantu menciptakan atmosfer yang produktif dan harmonis di tempat kerja.

Sebagai seorang profesional yang selalu haus akan pengetahuan, Cut Hanti terus mengembangkan diri dalam industri yang selalu berubah. Dia rajin mengikuti perkembangan terkini dan tren bisnis untuk memastikan bahwa klien-kliennya selalu mendapatkan strategi terbaik dan terbaru untuk menghadapi tantangan bisnis yang beragam.

Dengan pengalaman, keterampilan, dan dedikasinya dalam membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis mereka, Cut Hanti telah membuktikan diri sebagai salah satu konsultan bisnis terbaik di industri ini. Klien-kliennya selalu merasa percaya dan yakin bahwa mereka berada dalam tangan yang tepat ketika bekerja dengan Cut Hanti.

Jika Anda mencari konsultan bisnis yang handal dan berkomitmen untuk membantu perusahaan Anda tumbuh dan berkembang, tidak perlu mencari lebih jauh. Hubungi Cut Hanti di ijinalat.com untuk mendapatkan panduan dan solusi bisnis yang efektif dan inovatif.

Tim ijinalat.com membantu melakukan Persiapan Tender Perusahaan

Dari perencaan sampai dengan persiapan dokumen tender dengan tujuan untuk Memenangkan Proyek

Perusahaan konsultan bisnis kami, ijinalat.com, berpengalaman dalam memberikan solusi bisnis yang inovatif dan efektif untuk perusahaan di berbagai industri. Tim kami yang terdiri dari para ahli di bidang strategi, keuangan, dan operasi akan bekerja sama dengan Anda untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Kami menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda, termasuk analisis pasar, perencanaan strategis, dan pengembangan bisnis. Dengan pengalaman kami yang luas dan metode yang teruji, kami yakin dapat membantu perusahaan Anda untuk tumbuh dan berkembang lebih sukses.

Related Articles

Konsultasikan dengan kami

supaya dapat mengikuti jadwal tender

IjinAlat.com Proses SKK Konstruksi cepat dan memuaskan

Jangan sampai hanya karena selembar kertas yang belum terpenuhi, Anda harus menghadapi kegagalan tender. Banyak perusahaan mengalami hambatan hanya karena persyaratan administratif yang belum lengkap.

Bayangkan, saat kesempatan besar ada di depan mata, Anda malah terhalang karena dokumen perizinan belum sesuai. Tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat mengurangi reputasi perusahaan Anda.

Kini, semua cara melengkapi persyaratan perizinan dasar hingga izin operasional tersedia di sini! Lengkapi izin dasar seperti AKTA pendirian atau perubahan, NIB dengan penetapan KBLI yang tepat, hingga izin operasional di semua sektor yang Anda jalankan. Pastikan perusahaan Anda siap bersaing di semua tender!

Terjamin
Sertifikat terjamin keasliannya dan dapat dicek online
Proses Cepat
Dengan puluhan tahun pengalaman kami, proses menjadi lebih cepat
Free Konsultasi
Konsultasi gratis sesuai dengan kebutuhan
24/7 Support
Contact us 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Pendirian PT/CV

Pendirian PT/CV. Mendirikan sebuah badan usaha atas usaha yang akan / sedang anda jalankan, adalah keputusan yang tepat dan sebuah LANGKAH BESAR. Namun, jangan hanya sekedar membuat wadahnya saja, tetapi juga bagaimana proyek-proyek yang akan anda jalankan kedepan sudah tertuang diawal didalam legalitas badan usaha.

Bagaimana cara kami membantu Perusahaan Anda mendapatkan Surat Izin Alat atau Surat Keterangan Riksa Uji K3 Alat atau Surat Ijin Laik Operasi (SILO)?

Surat Izin Alat atau Surat Keterangan Riksa Uji K3 Alat atau Surat Ijin Laik Operasi (SILO) menjadi salah satu syarat untuk mengajukan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK) Kementerian PUPR.

  • 01. Business Goal

    Ceritakan kepada kami, goal bisnis Anda.

    • Mau ambil kualifikasi kontraktor atau konsultan
    • Kapan akan mengikuti tender
    • Tender apa yang akan diikuti
  • 02. Review kebutuhan teknis

    • Data penjualan tahunan;
    • Data kemampuan keuangan/nilai aset;
    • Data ketersediaan Tenaga Kerja Konstruksi
    • Data kemampuan dalam menyediakan Peralatan konstruksi;
    • Data penerapan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001;
    • Data keanggotaan asosiasi BUJK yang terdaftar di LPJK.
  • 03. Tenaga Ahli & Peralatan

    Apakah sudah memiliki tenaga ahli dan peralatan pendukung konstruksi

    Kami dapat membantu proses SKK - Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi dan pemenuhan Peralatan

    Termasuk Ijin Operator (SIO) dan Ijin Alatnya (SIA)

  • 04. Proses SBU

    SBU Jasa Konstruksi ini dikeluarkan oleh LSBU atau Lembaga Sertifikat Badan Usaha yang di Akreditasi oleh LPJK PUPR

    • BUJK Nasional
    • BUJK PMA
    • BUJK Asing